Penyusunan Bahan Pemetaan capaian PSP

Penyusunan Bahan Pemetaan capaian PSP

Salah Satu Upaya BBPMP Provinsi Jawa Barat Mengakselerasi Peningkatan Mutu di Sekolah Penggerak

BBPMP Provinsi Jawa Barat mengadakan Penyusunan Bahan Pemetaan Capaian Implementasi Program Sekolah Penggerak kepada Pemerintah Daerah

PLT Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan, Dr. Hj. Poppy Dewi Puspitawati, MA., membuka kegiatan  Penyusunan Bahan Pemetaan Capaian Implementasi Program Sekolah Penggerak kepada Pemerintah Daerah, pada Senin, 23 Mei 2022 di Hotel Sukajadi Bandung.

“Sekolah Penggerak adalah sekolah pilihan yang telah melalui beberapa tahapan untuk mencapai predikat ini,” ujar Poppy, “oleh karenanya saya mohon instrumen yang akan disusun dalam kegiatan ini adalah instrumen yang benar-benar menggambarkan  tahapan capaian Sekolah Penggerak ,” urainya lagi.

Kegiatan yang direncanakan berlangsung tanggal 23 s.d. 26 Mei 2022 ini, diikuti oleh 50 (lima puluh) orang Widyaprada dan Fungsional BBPMP, Pelatih Ahli atau Fasilitator Sekolah Penggerak dan Komite Pembelajaran dari sekolah sasaran PSP. Bertujuan untuk  1) menyusun instrumen untuk pemetaan sekolah sesuai dengan indikator capaian PSP;2) Instrumen tersebut digunakan untuk mengukur capaian sekolah penggerak dalam aspek hasil belajar, lingkungan belajar, pembelajaran dan refleksi diri dan pembelajaran, kemudian 3)menyusun template olah data yang sesuai instrumen untuk mengkalsifikasikan sekolah ke dalam 4 kategori pencapaian yaitu Tahap 1, Tahap 2, dan Tahap 3 dan Tahap 4. Serta 4) menyusun template laporan hasil pelaksanaan kegiatan pemetaan capaian PSP.

Adapun hasil yang diharapkan adalah 1) instrumen pemetaan yang mengukur aspek hasil belajar, lingkungan belajar, pembelajaran dan refleksi diri dan pembelajaran; 2) template olah data kegiatan pemetaan capaian PSP dan; 3) template laporan kegiatan pemetaan capaian PSP.

“Semoga dari instrumen yang kita susun ini, tergambar posisi sekolah penggerak tersebut, untuk kemudian diberikan rekomendasi hal-hal yang masih kurang dan perlu bimbingan lalu kita dapat menyusun treatment yang sesuai dengan kebutuhan sekolah penggerak tersebut,” urai Poppy menutup sambutannya.  (Mutia)

Skip to content