by Tim Media | Feb 28, 2024 | Warta Kiwari
Jakarta — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), mengadakan Uji Publik Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) tentang Kurikulum Merdeka pada Jumat (16/02) di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta.
Uji publik ini dihadiri oleh 152 orang perwakilan pemangku kepentingan pendidikan dari berbagai daerah di Indonesia. Para peserta berasal dari unsur kepala satuan pendidikan, pendidik, dinas pendidikan dan pengawas, yayasan penyelenggara pendidikan, organisasi masyarakat, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), dan mitra pendidikan.
Dalam Sambutannya, Kepala BSKAP, Anindito Aditomo menyampaikan bahwa Permendikbudristek yang sedang dirancang merupakan bagian dari pengembangan dan penerapan Kurikulum Merdeka secara bertahap.
“Pengembangan Kurikulum Merdeka dilakukan sejak awal 2020 dan diterapkan secara terbatas di sekitar 3.000 Sekolah Penggerak pada 2021. Pada tahap berikutnya, yaitu tahun 2022 dan 2023, Kurikulum Merdeka menjadi opsi yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan. Pada tahap tersebut, lebih dari 300 ribu satuan pendidikan secara sukarela memilih untuk mulai menerapkan Kurikulum Merdeka. Ini mencakup sekitar 80% dari satuan pendidikan formal di Indonesia,” jelas Anindito.
Pada tahun 2024 penerapan kurikulum baru akan diperkuat dengan adanya Permendikbudristek Kurikulum Merdeka. Anindito pun menekankan, yang paling penting dalam penerapan Kurikulum Merdeka adalah tujuannya.
“Pergantian kurikulum hanya cara untuk mencapai tujuan yang kita inginkan bersama, yaitu meningkatkan kualitas
pembelajaran bagi semua murid. Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberi fleksibilitas bagi pendidik dan
satuan pendidikan untuk menumbuhkembangkan cipta, rasa, dan karsa peserta didik agar menjadi pemelajar
sepanjang hayat yang berkarakter Pancasila,” ujar Anindito.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Zulfikri, menegaskan bahwa kurikulum ini
merupakan milik semua pemangku kepentingan.
“Hakikatnya pendidikan bersifat inklusif, hadir untuk semua anak. Dunia pendidikan terbuka menerima peserta didik dengan segala kondisi. Peran pendidik menjadikan peserta didik yang mempunyai kekurangan untuk mampu mencari dan menemukan kekuatan di balik kekurangannya. Seorang guru sejati, ikhlas menerima peserta didik apa adanya,” jelas Zulfikri.
Proses pengembangan yang berkelanjutan dan partisipatif merupakan upaya pemerintah untuk memastikan bahwa kebijakan yang diluncurkan tepat guna bagi pendidikan, termasuk kurikulum. Rancangan Permendikbudristek tentang Kurikulum Merdeka disusun guna memastikan kualitas dan menjaga keberlanjutan transformasi pendidikan di Indonesia, serta menetapkan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional. Pada substansinya, naskah ini mengatur terkait tujuan dan prinsip, kerangka dasar dan struktur kurikulum, serta hal-hal terkait implementasi Kurikulum Merdeka.
Peserta uji publik yang hadir dari berbagai unsur pun menyampaikan masukan yang sangat konstruktif disertai berbagai pendapat dan sudut pandang yang akan menjadi bahan perbaikan.
Uji publik menjadi wadah bagi Kemendikbudristek untuk menerima masukan dan aspirasi yang bersifat konstruktif
dari para pemangku kepentingan, baik dari sisi formal maupun materi substansial dalam upaya penyempurnaan
dari rancangan peraturan menteri tersebut.
Pada tahun 2024, pemerintah akan kembali membuka pendaftaran bagi seluruh satuan pendidikan yang akan
menerapkan Kurikulum Merdeka. Untuk mempelajari berbagai informasi dan regulasi terkait kebijakan kurikulum,
publik dapat mengaksesnya melalui laman https://kurikulum.kemdikbud.go.id dan buku teks Kurikulum Merdeka
di https://buku.kemdikbud.go.id/katalog/buku-kurikulum-merdeka.
(Berita ini telah ditayangkan di https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2024/02/uji-publik-permendikbudristek-kurikulum-merdeka-jaring-aspirasi-para-pemangku-kepentingan-pendidikan)
by Tim Media | Feb 28, 2024 | Warta Kiwari
Bandung Barat (28/02/2024) WK, – Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan mendorong guru-guru menghasilkan karya nyata melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM), Highly Functioning Education Consulting Services (HAFECS) berkolaborasi dengan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Barat dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menggelar Pelatihan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (28/02) di Gedung Serba Guna Tangkuban Parahu, Kantor BBPMP Jawa Barat, Padalarang.
Mengingat bahwa setiap anak memiliki laju perkembangan dan kesempatan belajar yang beragam, Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan ini bertujuan untuk mengatasi miskonsepsi terkait kemampuan yang dibangun pada anak-anak di jenjang PAUD.
Demi terciptanya pemanfaatan PMM yang maksimal, pada kegiatan ini para guru didampingi mulai dari pengenalan aplikasi PMM, praktik ekplorasi PMM yang berisi pelatihan mandiri, perangkat ajar dan bukti karya, serta mendorong para guru melakukan tindak lanjut di sekolah masing-masing secara terjadwal.
Kegiatan ini diikuti oleh 300 (tiga ratus) peserta yang terdiri dari perwakilan Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS) Kecamatan Batujajar, Kecamatan Ngamprah, dan Kecamatan Padalarang.
Penulis: Syifa Andismah
Editor: Udo S
by Syifa Andismah | Feb 26, 2024 | Warta Kiwari
Bandung Barat (26/02/2024) WK, – Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat menghelat pengajian Akbar Peringatan Isra’ Mi’raj dan Tarhib Ramadhan 1445 Hijriah pada Senin (26/02) di Masjid Al Mujaddid, Kantor BBPMP Jawa Barat, Padalarang.
Dalam Nasehatnya, Pimpinan Yayasan Pendidikan Ilmu Quran Cimahi Gus Rofiqul Mu’min berpesan untuk niatkan segala sesuatu yang kita kerjakan dengan ibadah.
“Segala sesuatunya niatkan dengan ibadah karena ibadah bukan hanya baca qur’an dan bukan hanya solat, anda kerja mencari nafkah untuk anak istri itu ibadah,” jelasnya, “ibadah lebih afdol amalannya dari jihad di fii sabilillah,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Umum BBPMP Jawa Barat Mardi Wibowo, S. S, M. A. P, berharap pada ramadhan tahun ini pegawai BBPMP dapat memaksimalkan waktu untuk senan tiasa beribadah agar terciptanya keberkahan.
“Saya sangat berharap untuk ramadhan tahun ini pegawai BBPMP bisa sehat dan melaksanakan tugasnya; bukan hanya tugas kantor, melainkan dalam memaksimalkan ibadah kita,” tuturnya, “selama Bulan Ramadhan masjid kantor pun makin makmur, banyak yang beribadah seperti tilawah quran, hingga keberkahan bisa hadir di kantor ini,” tambahnya.
Acara yang dihadiri lebih dari 100 (seratus) peserta inimengusung tema “Kuatkan Pemahaman dan amal melalui peringatan Isra’ Miraj’ sebagai bekal memaksimalkan ibadah di Bulan Ramadhan”.
Person in charge (PIC) Keagamaan BBPMP Jawa Barat Holis Marwan, S. Pd., M. M, pun menyampaikan peringatan hari besar islam merupakan suatu penguatan karakter berakhlakul karimah di antaranya iklhas dan sabar dalam menghadapi tantangan.
“Peringatan hari besar islam itu merupakan suatu penguatan pada karakter pegawai BBPMP untuk lebih berakhlakul karimah sehingga diharapkan dapat menjadi lebih baik dalam melaksanakan ibadahanya; penuh keikhlasan dan penuh kesabaran di dalam menghadapi tantangan,” tutupnya.
by Mutia Pusparini | Feb 23, 2024 | Warta Kiwari
Bandung Barat, (23/02/24) Dalam mewujudkan penjaminan mutu pendidikan, perlu adanya upaya dari berbagai pihak, demikian Dr. Kuswara,M.Pd, salah satu Widyaprada Ahli Madya Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat. Hal ini diungkapkan pada saat menerima kunjungan Mahasiswa dari Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Bogor Raya (Umbara), Selasa s.d. Rabu, 20 s.d. 21 Februari 2023, di Aula Malabar Kampus 2 BBPMP Provinsi Jawa Barat.
“Penjaminan mutu pendidikan adalah upaya dan kewajiban bersama, sewajarnya dunia pendidikan dibangun dari tiga pihak,” urai Kuswara,”perlu adanya peran pemerintah, masyarakat, dan juga pendidik dan tenaga kependidikan,” sambungnya,”dan kami menyambut baik kunjungan dari calon-calon pendidik ini, yang menunjukkan adanya itikad untuk kerjasama baik itu.”
Kegiatan yang diikuti oleh 101 (seratus satu) mahasiswa dan 20 (dua puluh) Dosen Umbara ini, mengusung tema “Praktik Baik Implementasi Kurikulum yang menyenangkan sebagai Upaya dalam Mengakselerasi Transformasi Pendidikan Anak Usia Dini.” Terbagi kedalam dua sesi yaitu sesi pertama adalah Praktik Baik Sistem Penjaminan Mutu yang disampaikan langsung oleh Kuswara, kemudian sesi kedua membahas Praktik Baik Implementasi Kurikulum yang menyenangkan disampaikan oleh Sri Wahyuningsih,M.Pd, Widyaprada Ahli Madya BBPMP Provinsi Jawa Barat.
Sementara itu, Ana Ratnasari, M.Pd, selaku Ketua Departemen Manajemen Pendidikan, menyatakan kebermanfaatan informasi yang diberikan untuk mahasiswanya.
“Semua informasi inilah yang kami butuhkan sebagai dukungan atas ilmu yang telah kami berikan pada anak didik kami,” jelasnya,” kami harapkan kegiatan seperti ini bukan yang pertama untuk terakhir kalinya, namun menjadikan awal kerjasama yang berkelanjutan dengan BBPMP Provinsi Jawa Barat dalam upaya pengembangan pendidikan di Jawa Barat,” sambungnya.
Senada dengan hal tersebut, Ketua Departemen PG-PAUD Umbara, Yusuf Haryanto, M.Pd, menyatakan terimakasih atas informasi perkembangan pendidikan terutama pendidikan usia dini. “Berbagai informasi ini sangat membantu kami,” ujarnya,”dan kami siap untuk berkolaborasi meningkatkan mutu pendidikan,” tegasnya. (Tim Media)
by Mutia Pusparini | Feb 23, 2024 | Warta Kiwari
Bandung Barat,- Dr. Yanti Triana, S.Pd., M.A., yang mewakili Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat dalam kegiatan Pelepasan dan Pendampingan Kampus Mengajar Angkatan 7 pada hari Senin, 19 Februari 2024 lalu, menyatakan harapannya pada mahasiswa kampus mengajar agar menjadi agen pendidikan yang gigih.
”Semoga segala sesuatu yang nanti dirintis oleh kalian dalam pelaksanaan program Kampus Mengajar ini dapat dilanjutkan oleh sekolah yang ditempati,” harapnya.
Selain menyemangati mahasiswa yang akan memulai tugasnya, Yanti pun menyatakan ucapan terimakasih kepada Dosen Pendamping Lapangan (DPL) yang siap menjadi konsultan pertama bagi Mahasiswa Kampus Mengajar ini.
Kampus Mengajar adalah salah satu program dalam mengakselerasi transformasi dan pemulihan pembelajaran, yang bertujuan memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam lingkungan sosial dan budaya, membantu guru dan siswa dalam meningkatkan kemampuan literasi numerasi, membantu guru dan siswa dalam memahami dan menguasai teknologi pembelajaran, membangun budaya yang menumbuhkan toleransi, serta menyadarkan pencegahan bullying kekerasan seksual.
“Pada Angkatan 7 ini, dari sejumlah 32.577 peserta mahasiswa Kampus Mengajar se-Indonesia, 3.677 diantaranya berasal dari Provinsi Jawa Barat,” lanjutnya,” mereka berasal dari 150 Perguruan Tinggi (PT) yang akan ditugaskan ke 753 satuan pendidikan dan didampingi oleh 408 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari 91 PT,” sambung Yanti.
Pelepasan secara resmi dilakukan dengan penyerahan buku panduan Kampus Mengajar secara simbolis kepada perwakilan mahasiswa, Sella Arselia dari STKIP Pasundan Cimahi dan Adrian Alma Andriansah dari Universitas Pendidikan Indonesia.
Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid bersama 34 (tiga puluh empat) provinsi lainnya yang terpusat diselenggarakan oleh pihak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini, diikuti oleh 100 (seratus) orang peserta yang berasal dari BBPMPV BMTI, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kab./Kota Wilayah Bandung Raya, Cadin Wilayah VI dan VII, Perwakilan Sekolah, Perwakilan Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 7, Alumni Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 6, dan perwakilan dari BBPMP Provinsi Jawa Barat.