Provinsi Jabar Dorong Penguatan Literasi Numerasi Pendidikan Dasar

JAKARTA, 070624,WK – Dalam rangka meningkatkan literasi dan numerasi khususnya di jenjang pendidikan dasar, Provinsi Jabar akan bekerjasama dengan Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI).

Pemerintah Australia dan Indonesia telah meluncurkan sebuah kemitraan pendidikan empat tahun, yakni Program INOVASI dalam rangka mendukung pembelajaran di sekolah-sekolah dasar di Indonesia pada Kamis. Peluncuran program ini bersama enam provinsi mitra termasuk Jabar berlangsung di Jakarta pada 6-7 Juni 2024.

Bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Kementerian Agama (Kemenag), dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), fase ketiga dari program INOVASI ini akan mendukung implementasi serta meluncurkan reformasi dan prioritas pendidikan.

Pemerintah Australia dan Indonesia telah bermitra dalam program INOVASI sejak tahun 2016. Fase ketiga yang baru ini bernilai AUD 55 juta selama 4 tahun (2024-2027) dan akan mendukung Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan pembelajaran inklusif dan pencapaian keterampilan dasar bagi semua siswa sekolah dasar di Indonesia.

Program ini akan memberikan dukungan dan pelatihan bagi para guru dan staf pendidikan di tingkat nasional dan provinsi, seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, Maluku, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

“Seiring dengan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Australia dan Indonesia, kami senang dapat memperluas kemitraan kami di bidang pendidikan dan sekolah dasar ke lebih banyak provinsi, termasuk Jawa Barat dan Maluku,” ujar Madelaine Moss, Minister-Counsellor for Governance and Human Development, Kedutaan Besar Australia saat peluncuran program di Jakarta.

Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek mengatakan bahwa ekosistem pendidikan di daerah merupakan bentuk nyata dari semangat gotong royong dalam sistem pendidikan, yang telah terbukti selama masa pandemi COVID-19. Dengan gotong royong, Indonesia mampu bertahan dari hilangnya waktu belajar selama pandemi. “Pendidikan adalah upaya jangka panjang. Dibutuhkan kolaborasi melalui ekosistem pendidikan untuk memastikan setiap anak mendapatkan layanan pendidikan yang terbaik,” tegasnya.

Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Barat Sri Wahyuningsih mengungkapkan kegembiraannya bahwa Provinsi Jabar terpilih untuk menjadi mitra INOVASI di fase 3.

“Saya senang INOVASI fase 3 menggandeng Jabar. Kami dari BBPMP Jabar akan sepenuhnya mendukung dan bekerjasama dengan INOVASI untuk mewujudkan kabupaten pilot yang dapat dijadikan percontohan untuk kabupaten-kabupaten lainnya,” ujar Sri Wahyuningsih yang akrab dipanggil Bu Ning. Bu Ning menyampaikan siap berkolaborasi di Jabar bersama dengan INOVASI dalam rangka mewujudkan pendidikan yang lebih bermutu dan inklusif di Jabar.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Rohmat Mulyana, menyoroti peran penting ekosistem pendidikan dalam meningkatkan kualitas madrasah. Kemenag melayani lebih dari 10 juta siswa di 87.000 madrasah yang tersebar di seluruh nusantara. Rohmat menekankan bahwa hubungan yang kuat dan kolaborasi antara para pemangku kepentingan lokal, termasuk mereka yang berasal dari sektor pendidikan Islam, mendukung Kemenag untuk menawarkan layanan pendidikan yang komprehensif, berkualitas tinggi, dan merata kepada siswa madrasah. Di bidang pendidikan Islam, jumlah MI di Jabar sebesar 4.208 MI. ini menjadi tantangan bagi Pemprov Jabar karena 95% dari MI tersebut adalah swasta.

Skip to content