BBPMP Provinsi Jawa Barat Lakukan Koordinasi dengan Pemerintah Daerah dalam Rangka Supervisi Pelaksanaan MPLS pada Jenjang PAUD dan SD

BBPMP Provinsi Jawa Barat Lakukan Koordinasi dengan Pemerintah Daerah dalam Rangka Supervisi Pelaksanaan MPLS pada Jenjang PAUD dan SD

Kegiatan MPLS di Sekolah Dasar

Bandung Barat – Senang dan cerianya anak-anak menyambut Tahun Ajaran Baru 2024-2025 yang dimulai pada Senin, 15 Juli 2024 . Saat ini Masa Pengenalan Lingkungan Sekilah(MPLS)  Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD) -Sekolah Dasar(SD) kelas 1(satu) di awal tahun ajaran sedang berlangsung di 27 (dua puluh tujuh) kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat.  Untuk mendapatkan gambaran implementasi MPLS yang menyenangkan, dan menjaring permasalahan yang dihadapi dalam implementasinya di Satuan Pendidikan PAUD dan SD kelas 1(satu), Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan(BBPMP) Provinsi Jawa Barat lakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan di 27(dua puluh tujuh) kabupaten /kota dan turun lapangan untuk supervisi implementasi MPLS  di tiap kabupaten/kota, 2(dua) PAUD dan  4(empat) SD  sebagai sample acaknya.  

MPLS diawali dengan upacara penyambutan yang dihadiri oleh kepala sekolah, para guru, serta orang tua peserta didik, perkenalan dengan semua guru dan pengenalan lingkungan sekolah yang dikemas dalam berbagai kegiatan yang menyenangkan.

Ragam cara yang dilakukan satuan PAUD dan SD dalam mengemas pelaksanaan MPLS dengan menyuguhkan berbagai kegiatan yang interaktif, kreatif dan edukatif. Unjuk performance ekstra kurikuler di SD  dari kakak kelas  pun menjadi suguhan yang menarik bagi anak, seperti menari, pencak silat, angklung,menyanyi, pantomim, sosiodrama, basket, demo futsal, sisingaan dan seni budaya lainnya.  Di PAUD pun juga tak kalah menariknya. Guru mengajak anak bermain dengan permainan kreatif bersama orangtua, mendekorasi ruangan seperti pesta berikut kado dari orangtua untuk anak dengan balutan baju pesta yang dikenakan anak, , bermain di outdoor dan bercerita dengan balutan kostum pencerita.

Orang tua dan guru turut memberikan apresiasi positif terhadap pelaksanaan MPLS “Saya senang bisa ikut serta dalam kegiatan MPLS ini. Anak saya terlihat sangat senang dan lebih percaya diri untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah,” ungkap salah satu orang tua siswa kelas 1SD. “Anak-anak terlihat sangat antusias dan semangat mengikuti kegiatan MPLS. Mereka mulai mengenal lingkungan sekolah dan teman-teman baru dengan cara yang menyenangkan,” kata guru kelas 1 SD.

MPLS ini pun dapat menjadi momen yang efektif untuk mengenalkan dan menanamkan nilai-nilai anti bullying kepada peserta didik PAUD dan SD kelas 1, sehingga mereka dapat memulai tahun ajaran dengan pemahaman yang kuat tentang pentingnya sikap saling menghormati dan empati terhadap sesama misalnya dengan mengajak anak menonton video STOP BULLYING, bercerita, melakukan kegiatan Interaktif dan permainan  yang membangun kerja sama dan menghargai perbedaan. Tidak hanya itu, peserta didik  juga diajak untuk mengenal dan mematuhi tata tertib sekolah melalui permainan peran yang interaktif. Hal ini diharapkan dapat membentuk karakter disiplin dan tanggung jawab sejak dini.

Berdasarkan wawancara dan  hasil observasi, rata-rata guru belum memahami  dalam merancang dan melaksanakan asesmen awal. “Anak-anak di PAUD dan SD kelas 1 memiliki tingkat perkembangan yang sangat beragam. Guru harus bisa menyesuaikan asesmen untuk mengakomodasi perbedaan dalam keterampilan motorik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional,ini tantangan terbesar bagi kami , ungkap salah satu guru SD kelas 1(satu). Semoga BBPMP Jawa Barat dapat memberikan bimbingan teknis maupun pendampingan pada Pendidik dan tenaga kependidikan secara luring, harapnya. 

Supervisi ini harapannya kami BBPMP Jabar dapat memperoleh gambaran implementasi MPLS  di lapangan dan mengetahui sejauhmana pemahaman lapangan dalam mengimplementasikan kebijakan merdeka belajar episode 24(dua puluh empat) di awal tahun ajaran ini. Juga  melalui supervisi ini ssebagai  refleksi bagi program program yang telah dilakukan BBPMP melalui kegiatan PDM 09( nol sembilan), apakah informasi sudah dipahami lapangan, tantangan yang dihadapi Pendidik dan Tenaga Kependidikan(PTK) dalam melaksanakan MPLS 2 minggu.  Hal ini akan menjadi input bagi BBPMP untuk melakukan strategi penguatan dalam implementasi transisi PAUD-SD  di tahap berikutnya di tahun berikutnya,  pungkas  Sri Lilis Herliyanti .

SALAM TRANSISI

Penulis: Sriwahyuningsih &PDM 09

Kualitas PPDB Jawa Barat Meningkat, Kendala Manipulasi Data dan Kekurangan Sekolah Masih Ada

Kualitas PPDB Jawa Barat Meningkat, Kendala Manipulasi Data dan Kekurangan Sekolah Masih Ada

Sambutan Kepala BBPMP pada Pengolahan Hasil Pemantauan Pelaksanaan PPDB

Bandung Barat, 19 Juli 2024 – Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Barat menyelenggarakan kegiatan Pengolahan Hasil Pemantauan Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2024 pada hari Jumat, 19 Juli 2024. Acara yang diadakan secara daring melalui Zoom Meeting ini diikuti oleh berbagai pihak terkait, termasuk petugas pemantauan PPDB BBPMP Jabar, panitia PPDB provinsi/kab/kota, dan perwakilan Disdukcapil Provinsi/kab/kota.

Kepala BBPMP Jabar, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa pelaksanaan PPDB 2024 menunjukkan peningkatan kualitas dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari beberapa indikator, seperti kelancaran proses pendaftaran, berkurangnya jumlah keluhan, dan meningkatnya transparansi dalam proses penerimaan.

Namun demikian, masih terdapat beberapa kendala yang perlu dibenahi. Salah satu kendala utama adalah upaya manipulasi data oleh sebagian orang tua untuk mendapatkan tempat terbaik bagi anak mereka. Hal ini tentunya perlu ditindaklanjuti dengan lebih tegas agar proses PPDB berjalan secara adil dan transparan.

Kendala lain yang dihadapi adalah kekurangan sekolah di beberapa daerah. Hal ini menyebabkan beberapa sekolah kelebihan murid dan melebihi daya tampungnya. Untuk mengatasi hal ini, perlu dilakukan koordinasi yang lebih baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sekolah-sekolah swasta.

Dalam paparannya, Elsi Eka Rahmawati, S.E., M.A.P Narasumber dari PDM 05 Dit SD Ditjen PDM Kemdikbud Ristek menjelaskan bahwa PPDB 2024 telah dilaksanakan melalui beberapa tahap, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Tahap perencanaan meliputi penetapan wilayah zonasi, penentuan persentase setiap jalur penerimaan, pelibatan sekolah swasta, penyusunan juknis PPDB, pembentukan panitia, pengembangan aplikasi PPDB online, dan sosialisasi kepada masyarakat.

Pada sesi tanya jawab, beberapa peserta mengajukan pertanyaan terkait dengan pelaksanaan PPDB, seperti pengecekan NIK yang tidak aktif atau tidak sesuai, pembatasan jumlah rombel di Dapodik versi terbaru, solusi bagi siswa yang tidak mampu membayar sekolah swasta, dan mekanisme pengajuan kelas gemuk untuk sekolah yang kekurangan sekolah. Para narasumber memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dan memberikan saran serta masukan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan PPDB di masa depan.

Acara ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pemahaman dan kemampuan para peserta dalam melaksanakan PPDB yang lebih berkualitas, akuntabel, dan transparan, sehingga dapat mewujudkan mimpi anak bangsa untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik.

Berikut beberapa poin penting dari kegiatan ini:

  • Pelaksanaan PPDB 2024 menunjukkan peningkatan kualitas dibandingkan tahun sebelumnya.
  • Masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan PPDB, seperti manipulasi data dan kekurangan sekolah.
  • Penting untuk terus meningkatkan kualitas pelaksanaan PPDB demi mewujudkan mimpi anak bangsa.
  • Dapodik versi terbaru membatasi jumlah per rombel menjadi 32 siswa.
  • Sekolah yang kelebihan murid dan terkunci di Dapodik dapat mengajukan pengajuan kelas gemuk, tentunya setelah dipenuhi berbagai syarat-syarat pengecualian, sebagai hasil kajian pihak Pemda.
  • Penting untuk meningkatkan koordinasi antara berbagai pihak terkait dalam pelaksanaan PPDB.

    Penulis: Ujang Rahmat dan Endang Sutisna
Webinar Seri 1 Rilis Dapodik Versi 2025 Membahas Pendataan dan Identifikasi Siswa Inklusi

Webinar Seri 1 Rilis Dapodik Versi 2025 Membahas Pendataan dan Identifikasi Siswa Inklusi

Flyer Webinar Seri 1 Rilis Dapodik Versi 2025

Bandung, 18 Juli 2024 – Ditjen PAUD Dasmen Kemendikbudristek sukses menyelenggarakan Webinar Seri 1 Rilis Dapodik Versi 2025 dengan tema “Pendataan Dapodik Tahun Ajaran 2024/2025 dan Identifikasi Siswa Inklusi di Satuan Pendidikan”. Webinar yang diadakan secara daring melalui kanal Youtube Ditjen PAUD Dasmen ini diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Webinar ini menghadirkan Praptono (Sesditjen PAUD Dikdas Dikmen) sebagai keynote speaker dan narasumber yang kompeten di bidang Dapodik, yaitu Aswin Wihdiyanto dan Nandana Aditya. Secara umum dalam paparan para narasumber menjelaskan tentang berbagai pembaruan dan fitur baru pada Dapodik Versi 2025, termasuk perubahan alur pendataan, integrasi data dengan aplikasi lain, dan penyempurnaan modul-modul yang ada. Selain itu, narasumber memaparkan tentang pentingnya identifikasi siswa inklusi di satuan pendidikan. Beliau menjelaskan bahwa identifikasi ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa siswa inklusi mendapatkan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Peserta Antusias

Webinar ini juga diisi dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator Nafis Khoirul. Para peserta antusias mengajukan pertanyaan seputar aplikasi Dapodik Versi 2025 dan identifikasi siswa inklusi.

Salah satu peserta webinar, mengaku sangat terbantu dengan informasi yang disampaikan dalam webinar ini. “Webinar ini sangat bermanfaat bagi saya dan rekan-rekan di sekolah. Kami mendapat banyak informasi baru tentang Dapodik Versi 2025 dan cara mengidentifikasi siswa inklusi,” ujarnya. Peserta lain, juga memberikan apresiasi kepada Ditjen PAUD Dasmen atas penyelenggaraan webinar ini. “Terima kasih kepada Ditjen PAUD Dasmen yang telah menyelenggarakan webinar ini. Webinar ini sangat penting bagi kami para operator Dapodik,” tuturnya.

Webinar Seri 1 Rilis Dapodik Versi 2025 ini diharapkan dapat membantu para operator Dapodik dalam memahami dan menggunakan aplikasi Dapodik Versi 2025 dengan baik. Selain itu, webinar ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya identifikasi siswa inklusi di satuan pendidikan.

Untuk materi dan referensi yang terkait dengan Dapodik Versi 2025 dapat di askses pada tautan berikut.

https://drive.google.com/file/d/11nOdKUPdrNacgJz18bbvn7ZYvcjTQkTz/view?usp=sharing

https://dapo.kemdikbud.go.id/berita/rilis-aplikasi-dapodik-versi-2025

#DapodikVersi2025 #PendataanPendidikan #SiswaInklusi #WebinarDapodik

MPLS: Ajang Membangun Peserta Didik yang Berkarakter dan Berjiwa Sehat Melalui Internalisasi PPKSP

MPLS: Ajang Membangun Peserta Didik yang Berkarakter dan Berjiwa Sehat Melalui Internalisasi PPKSP

Pelaksanaan MPLS di SMA Negeri 8 Kota Bandung

Bandung Barat, 17/07/2024 – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan momen penting bagi peserta didik baru untuk mengenal lebih dekat program, tata kelola, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, serta menanamkan konsep pengenalan diri dan pembinaan awal kultur Sekolah.

Tahun Ajaran 2024/2025 ini, MPLS akan menjadi lebih istimewa dengan fokus pada internalisasi nilai-nilai Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP) dan kesehatan jiwa peserta didik.

MPLS: Lebih dari Sekedar Orientasi

MPLS bukan hanya tentang orientasi sekolah, tetapi juga tentang membangun karakter dan jiwa yang sehat bagi peserta didik. Melalui kegiatan yang edukatif dan kreatif, MPLS diharapkan dapat menumbuhkan nilai-nilai positif seperti toleransi, rasa hormat, dan tanggung jawab.

Internalisasi nilai-nilai PPKSP dan kesehatan jiwa menjadi fokus utama MPLS tahun ini. Hal ini sejalan dengan amanat Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP) dan salah satu fokus dalam Program Gerakan Sekolah Sehat (GSS) yaitu Sehat Jiwa.

Fokus pada PPKSP dan Kesehatan Jiwa

Kemendikbudristek telah menyediakan panduan sosialisasi PPKSP pada saat pelaksanaan MPLS yang dapat diakses di http://bit.ly/panduanmpls-ppksp. Panduan ini berisi materi yang sederhana dan efektif untuk digunakan di setiap jenjang pendidikan. Panduan ini berisi materi yang sederhana dan efektif untuk digunakan di setiap jenjang pendidikan. Berikut beberapa aktivitas MPLS yang terdapat pada panduan tersebut.

Aktivitas MPLS PAUD

  • Mengajak peserta didik untuk melakukan ice breaking: 10 menit
  • Mengajak orang tua untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, berkebinekaan, dan aman bagi semua: 25 menit
  • Mengajak peserta didik untuk menonton film pendek pencegahan kekerasan: 20 menit
  • Mengajak peserta didik untuk mengenali emosi diri dengan aktivitas roda dan perasaan: 15 menit.
  • Melakukan deklarasi anti kekerasan: 20 menit.

Aktivitas-aktivitas di atas bisa dilakukan secara berurutan selama 90 menit. Tentunya, penyelenggara dapat melakukan adaptasi penyesuaian waktu sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan. Kegiatan-kegiatan tersebut juga bisa dimanfaatkan guru dalam proses belajar mengajar di kelas.

Aktivitas MPLS SD

  • Mengajak peserta didik untuk melakukan ice breaking: 10 menit
  • Mengajak peserta didik untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, berkebinekaan, dan aman bagi semua: 25 menit.
  • Mengajak peserta didik untuk menonton film pendek pencegahan kekerasan: 20 menit.
  • Memainkan permainan Boleh dan Tidak Boleh: 5 menit.
  • Mengajak peserta didik untuk mengenali emosi diri dengan Roda dan Catatan Perasaan: 15 menit.
  • Memasang poster bentuk-bentuk kekerasan: 15 menit

Kegiatan-kegiatan di atas dapat dilakukan secara berurutan dalam waktu 90 menit.

Aktivitas MPLS SMP

  • Mengajak peserta didik untuk melakukan ice breaking: 10 menit
  • Mengajak peserta didik untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, berkebinekaan, dan aman bagi semua: 25 menit
  • Mengajak siswa untuk menonton bareng film pendek pencegahan kekerasan
  • Memainkan permainan Mitos dan Fakta: 5 menit
  • Mengembangkan komitmen dan harapan melalui Kotak Harapan: 15 menit
  • Memasang poster bentuk-bentuk kekerasan di sekolah: 15 menit
  • Melakukan Deklarasi Antikekerasan: 30 menit
  • Menyebarkan aksi melalui kampanye media sosial: 15 menit

Aktivitas kreatif untuk MPLS 2024 jenjang SMP di atas bisa dilakukan secara berurutan dalam waktu 135 menit.

Aktivitas MPLS SMA 2024

  • Mengajak peserta didik untuk melakukan ice breaking: 10 menit
  • Mengajak peserta didik untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, berkebinekaan, dan aman bagi semua: 25 menit
  • Mengajak siswa untuk menonton film pendek pencegahan kekerasan: 20 menit
  • Memainkan permainan Mitos dan Fakta: 5 menit
  • Mengembangkan komitmen dan harapan melalui Kotak Harapan: 15 menit
  • Memasang poster bentuk-bentuk kekerasan di sekolah: 15 menit
  • Melakukan Deklarasi Antikekerasan: 30 menit
  • Menyebarkan aksi melalui media sosial: 15 menit

Daftar kegiatan MPLS SMA di atas dapat dilaksanakan secara berurutan selama 135 menit.

Mari ciptakan MPLS yang berkesan dan bermanfaat bagi peserta didik kita!

(PDM 07)

Peran Orang Tua dalam Mendukung Gerakan Transisi PAUD SD yang Menyenangkan

Peran Orang Tua dalam Mendukung Gerakan Transisi PAUD SD yang Menyenangkan

Flyer Webinar Peran Orang Tua dalam Mendukung Gerakan Transisi PAUD-SD yang Menyenangkan

Bandung Barat, 13 Juli 2024 – Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Jawa Barat sukses menyelenggarakan webinar bertajuk “Peran Orang Tua dalam Mendukung Gerakan Transisi PAUD SD yang Menyenangkan” pada Sabtu, 13 Juli 2024. Acara yang diadakan secara daring melalui Zoom dan YouTube ini menarik perhatian luar biasa, dengan total peserta mencapai 1000 (seribu) orang di Zoom dan 22000 (dua puluh dua ribu) orang di live streaming YouTube.

Kepala BBPMP Jawa Barat, Sriwahyuningsih, membuka webinar dengan menekankan pentingnya transisi PAUD SD yang menyenangkan bagi peserta didik. “Dua minggu pertama sekolah merupakan gerbang pertama bagi anak-anak untuk memasuki fase transisi PAUD-SD,” tutur beliau. “Terbangunnya transisi yang menyenangkan membutuhkan kerja sama semua pihak, termasuk orang tua, Bunda PAUD, dan satuan pendidikan.”

Sisilia Maryani, narasumber dalam webinar ini, menjelaskan lebih lanjut tentang peran orang tua dalam mendukung proses transisi. “Tidak semua anak mengalami proses penguatan kemampuan fondasi dengan baik,” jelasnya. “Oleh karena itu, diperlukan pembinaan yang tepat untuk membangun kemampuan dasar secara bertahap, bermakna, dan menyenangkan. Pastikan tidak ada patahan pembelajaran antara PAUD dan SD.” Beliau pun membagikan beberapa ide kegiatan bermain yang membangun kemampuan fondasi anak.

Sri Lilis Herliyanti, PIC PDM 09, menutup webinar dengan menyampaikan harapannya kepada orang tua dan Bunda PAUD. “Mari ajak anak-anak untuk mulai bersosialisasi dan membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan baru, mengenal teman baru, guru baru, dan tempat baru,” pesannya. “Bunda PAUD juga diharapkan dapat mendampingi satuan pendidikan dalam memastikan tidak ada tes calistung pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), menerapkan MPLS bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama, dan menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak di PAUD dan SD.”

Webinar ini memberikan pemahaman penting bagi orang tua dan Bunda PAUD tentang peran mereka dalam mendukung Gerakan Transisi PAUD SD yang Menyenangkan. Melalui kerja sama dan sinergi antara orang tua, Bunda PAUD, dan satuan pendidikan, diharapkan anak-anak dapat melalui masa transisi dengan lancar dan menyenangkan, serta siap untuk memulai jenjang pendidikan selanjutnya dengan penuh semangat.

SALAM TRANSISI.

Penulis: PDM 09
Editor: PDM 07

Skip to content