Sumedang Menginspirasi: Inovasi dan Kreativitas Mendorong Literasi dan Numerasi Siswa

Sumedang Menginspirasi: Inovasi dan Kreativitas Mendorong Literasi dan Numerasi Siswa

Pojok Baca SMP Negei 1 Cimalaka | photo by Diva

Sumedang, 1 Juli 2024. Kabar gembira datang dari Kabupaten Sumedang! Hasil penilaian capaian literasi dan numerasi pada Rapor Pendidikan Tahun 2024 menunjukkan peningkatan yang signifikan di jenjang SD dan SMP. Hal ini menjadi bukti nyata keberhasilan upaya pemulihan pembelajaran yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang.

Prestasi gemilang ini juga diraih oleh siswa SMP Sumedang. Penilaian literasi menunjukkan kenaikan dari 70,10 di tahun 2023 menjadi 80,73 di tahun 2024, dengan peningkatan sebesar 15,17%. Sementara itu, nilai numerasi mengalami kenaikan dari 48,25 menjadi 76,26, atau setara dengan peningkatan sebesar 58,02%.

Kepala Bidang Sekolah Dasar Kabupaten Sumedang, Deni Setiawan, mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi ini. “Di tingkat SD, nilai literasi siswa melonjak dari 70,75 di tahun 2023 menjadi 84,60 di tahun 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan yang luar biasa sebesar 13,85%. Peningkatan serupa juga terlihat pada penilaian numerasi, dengan nilai yang naik dari 53,61 menjadi 79,54, atau setara dengan peningkatan sebesar 48,38%” Ujarnya pada Jum’at, 28 Juni 2024.

Kabid SD Disdikbud Kabupaten Sumedang dan Kepalan SDN 3 Cimalaka dalam Podcast Cerdik BBPMP Jabar

Dengan nilai itu, artinya tingkat literasi dan numerasi siswa jenjang SD dan SMP di Sumedang sudah mencapai kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pemulihan pembelajaran yang dilakukan telah membuahkan hasil yang positif

Pemberdayaan Kombel, Penggunaan Teks Multimodal, dan Pendekatan Inquiry

Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang telah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di jenjang SD melalui berbagai upaya pemulihan pembelajaran. Salah satu upayanya adalah dengan memperkuat atau mengembangkan kompetensi guru melalui Komunitas Belajar (Kombel). Dalam komunitas belajar ini, guru-guru saling bertukar pengetahuan, pengalaman, dan strategi pembelajaran yang efektif. 

Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang menerapkan tiga jenis Kombel untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di jenjang SD, yaitu:

  • Komunitas Belajar dalam Sekolah: Guru-guru di setiap sekolah membentuk komunitas belajar untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan strategi pembelajaran yang efektif;
  • Komunitas Belajar Antar Sekolah: Guru-guru dari beberapa sekolah yang berada dalam satu gugus kecamatan (terdiri dari 10 sekolah) berkumpul di komunitas belajar antar sekolah untuk membahas permasalahan pembelajaran dan mencari solusi bersama; dan
  • Komunitas Belajar Daring di PMM: Setiap sekolah membuat SK pembentukan komunitas belajar dan melaksanakan kegiatan pengembangan kompetensi guru sesuai dengan ketentuan dari pemerintah pusat pada aplikasi PMM. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang efektif.

Dinas Pendidikan juga mendorong satuan pendidikan untuk membuat program terkait dengan penguatan literasi dan numerasi. Program-program ini menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran, seperti teks multimodal dan lingkungan karya teks. Pendekatan teks multimodal memanfaatkan media seperti gambar, video, dan audio untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif. Sedangkan pendekatan lingkungan karya teks menggunakan teks-teks yang terinspirasi dari lingkungan sekitar untuk meningkatkan literasi dan numerasi siswa.

Untuk menjaga mutu dari aktivitas pemulihan pembelajaran dalam rangka meningkatkan literasi dan numerasi pada satuan-satuan pendidikan, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang mempergunakan 4 (empat) siklus pendekatan iquiry yang terdidi dari:

  • Refleksi Awal: Pada tahap ini, setiap komunitas belajar menganalisis capaian rapor pendidikan untuk mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan dalam pembelajaran;
  • Perencanaan: Berdasarkan analisis capaian rapor, komunitas belajar menyusun rencana pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah;
  • Implementasi: Rencana pembelajaran yang telah disusun diimplementasikan di kelas oleh guru-guru; dan
  • Evaluasi: Pada tahap akhir, komunitas belajar melakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan implementasi program dan menentukan langkah selanjutnya.

Program Inovatif Untuk Meningkatkan Literasi dan Numerasi di Sumedang

Selain memberdayakan Komunitas Belajar (Kombel), memanfaatkan pendekatan teks multimodal dan lingkungan kaya teks, Kabupaten Sumedang menunjukkan komitmennya dalam memulihkan pembelajaran dan meningkatkan literasi numerasi para siswanya melalui berbagai program inovatif lainnya yang memang dirancang secara komprehensif dan berkelanjutan. Program inovatif tersebut, seperti:

  • Territory Learning Community (TLC): Program ini merupakan komunitas belajar antar sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi dan berbagi praktik terbaik dalam pembelajaran literasi;
  • Pandai Berhitung dengan Metode Gasing: Program ini menggunakan permainan tradisional “gasing” untuk mengajarkan matematika kepada siswa dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami;
  • Cantik Perkasa: Program ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter mulia dan budaya Sunda kepada siswa melalui berbagai kegiatan, seperti menari, menyanyi, dan memainkan alat musik tradisional;
  • Paket Geulis: Program ini merupakan program pengembangan bakat dan minat siswa di bidang seni dan budaya; dan
  • E-Pelita Mobil: Program ini merupakan program perpustakaan digital yang menyediakan akses ke berbagai buku elektronik untuk siswa.

Kabupaten Sumedang telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di setiap jenjang satuan pendidikan melalui berbagai upaya inovatif dan kreatif. Upaya-upaya tersebut telah menunjukkan hasil yang positif, yaitu peningkatan nilai literasi dan numerasi siswa. Selain itu, program-program tersebut juga mendapat respon positif dari masyarakat. Kabupaten Sumedang merupakan contoh yang baik dalam hal upaya peningkatan literasi dan numerasi dalam pemulihan pembelajaran.

Tim Penulis: A Ramdani, Pele, Diva

Pendampingan “Assesmen pada Pembelajaran yang Menerapkan 6 Kemampuan Fondasi” bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Jenjang SD/MI  Se-Jawa Barat

Pendampingan “Assesmen pada Pembelajaran yang Menerapkan 6 Kemampuan Fondasi” bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Jenjang SD/MI  Se-Jawa Barat

Bandung Barat 29-06-2024 – Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Jawa Barat kembali menyelenggarakan penguatan pemahaman PTK SD/MI (KS, Guru, Pengawas, Penilik & Mitra)  terkait Assesmen yang sesuai untuk anak di SD kelas awal. Kegiatan dilakukan melalui webinar dengan tema  “Assesmen pada Pembelajaran yang Menerapkan  6 Kemampuan Fondasi untuk jenjang SD/MI.”  Kegiatan ini merupakan rangkaian dari webinar berseri yang dilakukan PDM 09 BBPMP Jabar dalam upaya mendampingi Dinas Pendidikan Kab./Kota dalam membekali para PTK jenjang PAUD/RA dan SD/MI dalam melakukan perubahan pembelajaran pada implementasi 3 target perubahan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. 

Dini Irawati, Ketua Tim Kerja Inovasi dan Transformasi Pembelajaran mewakili Kepala BBPMP provinsi Jawa Barat dalam sambutannya mengatakan kemampuan fondasi merupakan kemampuan yang perlu dipenuhi agar peserta didik dapat melewati masa transisi PAUD ke SD awal dengan baik. Oleh karena itu, perlu dipastikan bahwa satuan pendidikan SD/MI tidak melakukan tes calistung pada PPDB, menerapkan MPLS bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama, menerapkan pembelajaran yang membangun 6 kemampuan fondasi. Kemampuan fondasi inilah  yang menjadi  esensi dari keterampilan yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk belajar, tandasnya.  

Muhammad Akkas, narasumber yang sekaligus konsultan dari Kemendikbudristek menyampaikan bahwa asesmen awal ini adalah kunci dalam memperlancar proses transisi anak memasuki SD, baik bagi anak yang sudah melalui PAUD terlebih dahulu maupun yang tidak. Melalui kegiatan ini, pendidik mendapatkan gambaran kemampuan fondasi yang sudah dicapai oleh peserta didik, dan yang masih perlu dikuatkan lagi di SD kelas awal dengan berprinsip berpusat pada peserta didik, menyenangkan, sederhana, realistis dan bermakna, serta terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran. Lebih lanjut disampaikan bahwa setelah melakukan asesmen awal, guru memodifikasi tujuan pembelajaran dan merancang skenario pembelajaran. Tujuan pembelajaran diukur melalui asesmen sumatif. Asesmen ini dilakukan dalam jangka waktu tertentu, tidak dalam satu kali pertemuan atau kegiatan, dengan menggunakan teknik observasi dan penilaian kinerja, bukan testing (tes lisan ataupun tertulis), jelasnya.

Selanjutnya, Sri Lilis Herlianthi, PIC PDM 09  BBPMP Jawa Barat dalam sambutan penutupan menyampaikan bahwa materi asesmen ini merupakan hal yang penting untuk dipahami para guru terutama guru SD/MI di lapangan sehingga mereka dapat menerapkan proses asesmen yang tepat untuk karakteristik anak usia dini yang ada di SD kelas awal. Dengan demikian, proses pembelajaran dan asesmen di SD kelas awal yang dilakukan sesuai bagi anak usia dini  akan memuluskan proses penyesuaian/adaptasi anak di lingkungan yang baru. 

SALAM TRANSISI
Satu Tim
Satu Tujuan
Transisi PAUD-SD Yang Menyenangkan

Penulis: Tim PDM 09

Lebih dari Sekedar Online: PPDB Subang Padukan Sistem Online dengan Pendampingan

Lebih dari Sekedar Online: PPDB Subang Padukan Sistem Online dengan Pendampingan

Kepala Disdikbud Kabupaten Subang meninjau proses pendampingan PPDB Online di SMP Negeri 4 Subang

Subang, 1 Juli 2024, – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Subang berinovasi dalam penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024 dengan menerapkan sistem online. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan proses PPDB yang objektif, transparan, dan akuntabel, serta meminimalisir potensi kecurangan.

Dinas Pendidikan Kabupaten Subang telah melakukan persiapan matang untuk memastikan kelancaran dan kesuksesan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online Tahun 2024. Hal ini diawali dengan koordinasi solid dengan semua pihak terkait, termasuk PAUD, SD, dan SMP, untuk menyusun jadwal PPDB yang disepakati bersama. Jadwal tersebut kemudian disosialisasikan kepada kepala sekolah dan Penanggung Jawab (PIC) di setiap kecamatan.

Memperhatikan Kebutuhan KETM

Penerapan PPDB Online di Subang tidak hanya fokus pada efisiensi dan transparansi, tetapi juga memberikan perhatian khusus kepada peserta didik dari kategori Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM). Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di kabupaten Subang, data per 30 November 2023 tercatat 9,52 persen dari total penduduk yang berjumlah 1,62 juta jiwa.

Sebagai bukti keberpihakan pada mereka, maka PPDB online Kabupaten Subang sesuai dengan Keputusan Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Nomor 47 Tahun 2023 menetapkan kuota 25% dari jatah minimal 15% jalur khusus untuk calon peserta didik dari Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) dan anak penyandang disabilitas. Sementara untuk jalur zonasi dialokasikan 50-70%, dan 5% untuk mutasi orang tua. Ketentuan ini diterapkan di seluruh kecamatan di Kabupaten Subang yang pada tahun 2024 terdapat sekitar 23.000 peserta didik lulusan Sekolah Dasar (SD) dan 19.000 orang lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Pendamping Pendaftaran PPDB Online bagi KETM

Menyadari pentingnya peran operator sekolah dalam kelancaran PPDB Online, Dinas Pendidikan menyelenggarakan pelatihan intensif bagi 1.000 operator sekolah SD dan SMP. Pelatihan tersebut dilaksanakan dengan melibatkan PIC yang terdiri dari 30 orang guru penggerak untuk SD dan 30 orang guru penggerak untuk SMP yang yang tersebar di seluruh kecamatan. Pelatihan tersebut difokuskan pada penggunaan aplikasi PPDB Online yang baru pertama kali digunakan di Subang.

Setelah di latih, para operator sekolah diintruksikan oleh Dinas Pendidikan Subang untuk melakukan pendampingan dalam proses pendaftaran PPDB online, termasuk bagi peserta didik yang berasal dari Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) dan anak penyandang disabilitas. Pendampingan yang diberikan, antara lain:

  • Membantu mengakses aplikasi PPDB: Bagi peserta didik yang tidak memiliki akses internet atau perangkat elektronik yang memadai, operator sekolah dapat membantu mereka mengakses aplikasi PPDB di sekolah;
  • Membimbing proses pendaftaran: Operator sekolah dapat membantu peserta didik dalam mengisi formulir pendaftaran online, memastikan data yang diinputkan valid dan lengkap; dan
  • Memberikan informasi terkait PPDB: Operator sekolah dapat memberikan informasi yang jelas dan akurat terkait PPDB kepada peserta didik dan orang tua/wali murid, termasuk persyaratan, jadwal, dan tahapan pendaftaran.
    Memberikan informasi terkait PPDB: Operator sekolah dapat memberikan informasi yang jelas dan akurat terkait PPDB kepada peserta didik dan orang tua/wali murid, termasuk persyaratan, jadwal, dan tahapan pendaftaran.

Selain pendampingan oleh operator sekolah, Disdikbud Subang juga melakukan beberapa upaya pelengkap untuk memastikan kelancaran PPDB bagi peserta didik dari keluarga kurang mampu, seperti melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat tentang PPDB Online, termasuk kepada keluarga kurang mampu, agar mereka mengetahui hak dan kewajiban mereka dalam proses pendaftaran. Selain itu, Disdikbud Subang juga aktif berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Dinas Sosial dan Dukcapil, untuk mengidentifikasi dan membantu keluarga kurang mampu dalam proses pendaftaran PPDB.

PPDB Online di Subang diharapkan dapat menjadi solusi untuk mewujudkan sistem penerimaan siswa yang adil, akuntabel, dan transparan. Dengan penerapan sistem ini, serta upaya pendampingan dan sosialisasi yang masif, diharapkan dapat memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik, termasuk mereka yang berasal dari dari Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) dan anak penyandang disabilitas untuk mengenyam pendidikan berkualitas.

Dinas Pendidikan Kabupaten Subang telah menunjukkan komitmen yang tinggi untuk memastikan kesuksesan PPDB Online Tahun 2024. Dengan persiapan yang matang dan kerja sama dengan semua pihak terkait, Dinas Pendidikan yakin bahwa PPDB Online tahun ini akan berjalan dengan lancar dan sukses.

Penulis: A Ramdani, Pele, dan Diva

Skip to content