Sumedang, 8 Agustus 2024 – Dalam upaya membangun ekosistem pendidikan yang unggul dan pembelajaran berkualitas, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD, Dikdasmen), Dr. Iwan Syahril, Ph.D., melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumedang pada Kamis, 8 Agustus 2024.
Kunjungan ini menjadi momentum istimewa bagi para Guru Penggerak di Sumedang, yang berkesempatan bertemu langsung dengan Dirjen PAUD Dikdasmen di Aula Tampomas, Pusat Pemerintahan Sumedang.
Asisten Administrasi Umum Setda, Budi Rahman, S.Sos, M.Si., menjelaskan bahwa kehadiran Dirjen PAUD Dikdasmen bertujuan untuk “menggerakkan dan memberikan suntikan semangat baru bagi para Guru Penggerak di Kabupaten Sumedang.”
Selama kunjungannya, Dirjen PAUD Dikdasmen tak hanya berdialog dengan para Guru Penggerak, tetapi juga menyempatkan diri mengunjungi salah satu sekolah, yaitu SMPN 1 Cimalaka.
“Kehadiran beliau tentu menjadi motivasi luar biasa bagi tenaga pendidik di Sumedang,” ungkap Budi.
Pemerintah Kabupaten Sumedang juga menerima apresiasi khusus dari Dirjen PAUD Dikdasmen atas prestasinya sebagai kabupaten dengan jumlah Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, dan Pengajar Praktik terbanyak di Jawa Barat.
“Penghargaan ini menjadi pemacu bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan,” tegas Budi.
Dirjen PAUD Dikdasmen, Dr. Iwan Syahril, Ph.D., mengakui komitmen tinggi Sumedang dalam bidang pendidikan. Capaian Sumedang sebagai kabupaten terdepan dalam jumlah Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, dan Pengajar Praktik di Jawa Barat merupakan bukti nyata kerja keras pemerintah daerah dalam memajukan pendidikan.
Iwan juga menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan Sumedang meraih dua penghargaan sekaligus dalam Anugerah Merdeka Belajar bagi Pemerintah Daerah Tahun 2024, yaitu kategori Transformasi Pembelajaran dan kategori Program Indonesia Pintar (PIP).
Dengan berbagai prestasi yang telah diraih, Iwan berharap Sumedang tidak berpuas diri, melainkan terus meningkatkan kualitas pendidikannya.
“Sebagai penggerak di lapangan, kolaborasi adalah kunci untuk terus mengembangkan diri. Penghargaan ini harus menjadi penyemangat bagi Sumedang untuk terus berprestasi dan mengimplementasikan Merdeka Belajar,” pungkasnya.
Kunjungan Dirjen PAUD Dikdasmen ke Sumedang ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Sumedang telah membuktikan bahwa dengan komitmen dan kerja keras, prestasi gemilang dalam dunia pendidikan dapat diraih.
Sumedang, 09/08/2024, WK- Kunjungan kerja Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Paudikdasmen) Kemendikbudristek, Iwan Syahril, ke Kabupaten Sumedang pada Kamis 8 Agustus 2024, berhasil membangkitkan semangat para Kepala Sekolah dan Guru Penggerak. Dalam suasana dialog yang akrab, mereka berbagi pengalaman, tantangan, dan keberhasilan dalam mengimplementasikan program Merdeka Belajar.
Dialog ini berlangsung dalam suasana santai, dimana para peserta berbagi pengalaman mereka dalam menjalankan peran sebagai Guru Penggerak. Kegiatan ini bertujuan untuk mendengarkan langsung cerita, tantangan, dan keberhasilan yang dialami di lapangan, serta untuk memperkuat lagi program merdeka belajar di Kabupaten Sumedang setelah sebelumnya meraih penghargaan kategori Transformasi Pembelajaran dan Program Indonesia Pintar (PIP). Pencapaian gemilang ini menjadi bukti nyata komitmen dan kerja keras Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, khususnya Dinas Pendidikan, dalam mewujudkan merdeka belajar.
Dirjen Syahril mengungkapkan apresiasinya atas keberhasilan Sumedang meraih dua penghargaan sekaligus dalam Anugerah Merdeka Belajar bagi Pemerintah Daerah Tahun 2024, yaitu kategori Transformasi Pembelajaran dan kategori Program Indonesia Pintar (PIP).
Sri Wahyuningasih, Kepala BBPMP Provinsi Jabar yang mendampingi kegiatan ini, mengemukakan kunjungan Dirjen memberikan tambahan energi bagi UPT untuk terus mendorong transformasi pendidikan di Jawa Barat.
Sebelum berdialog dengan Kepala Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak Dirjen berkunjung ke SMPN 1 Cimalaka Kabupaten Sumedang, Dirjen beserta rombongan disambut meriah oleh para siswa dengan upacara adat ala SMPN 1 Cimalaka.
Selanjutnya, Dirjen beserta rombongan meninjau kelas untuk melihat proses pembelajaran di kelas. Beliau melihat dan menyemangati guru serta siswa/siswi Hebat SMPN 1 Cimalaka, proses pembelajaran yang disesuaikan dengan minat dan bakat siswa sehingga siswa fokus dalam proses belajar.
Kegiatan dilanjutkan dengan berdialog dengan kepala sekolah, komite sekolah, pengawas sekolah, serta kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang.
Setelah berdialog di SMPN 1 Cimalaka rombongan menuju Aula Tampomas kantor Pemerintah (Pemda) kabupaten Sumedang untuk berdialog dengan Guru Penggerak yang telah menjadi Kepala Sekolah Penggerak, dan Guru Penggerak di Kabupaten Sumedang.
Dalam dialog ini diharapkan menjadi penggerek yang akan memotivasi kembali guru penggerak lebih bergerak. menjadi agen perubahan yang mampu menginspirasi dan memotivasi rekan-rekan sejawat mereka, serta berkontribusi langsung terhadap pengembangan pendidikan di Kabupaten Sumedang.
BANDUNG , 8 Agustus 2024 – Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Barat terus berupaya menghadirkan konten sosialisasi program prioritas lebih berkualitas. Upaya ini dilakukan dengan melakukan serangkaian review terhadap konten program prioritas Merdeka Belajar yang dihasilkan tim pengelola komunikasi dan publikasi BBPMP Jabar.
Review konten secara khusus dilakukan selama tiga hari, 6-8 Agustus 2024, di Hotel Sukajadi, Kota Bandung. Selain tim internal, BBPMP Jabar juga mengundag tim publikasi Dinas Pendidikan di Bandung Raya, influencer pendidikan lokal, dan pemenang konten Festival Kurikulum Merdeka 2024. Peserta juga mendapat pengayaan konten dari tiga narasumber, terdiri atas Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta Purwanto, pakar komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Dian Nurcahyo, dan Kepala Biro B-Universe Media Holding Jawa Barat Najip Hendra SP.
“Selama kegiatan dilakukan review terhadap berbagai topik konten prioritas Merdeka Belajar. Sebut saja misalnya Gerakan Sekolah Sehat, Asesmen Nasional, dan lain-lain. Kami menargetkan berhasil membuat 48 konten berkualitas, baik dalam bentuk teks, infografis, maupun video untuk disajikan pada platform media sosial BBPMP Jabar,” papar Agus Ramdani, PIC PDM 7 BBPMP Jabar yang membidangi komunikasi dan publikasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen PDM) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), saat ditemui usai penutupan kegiatan.
Agus merinci lebih jauh, review bertujuan memastikan keselarasan konten yang diproduksi selaras dengan tujuan dan sasaran program kebijakan Merdeka Belajar. Kemudian, mengevaluasi menyeluruh terhadap kualitas konten dari segi isi, bahasa, visual, dan penyampaian. Terakhir, mengidentifikasi aspek-aspek konten yang perlu diperbaiki dan dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh konten yang telah diproduksi Tim Kerja 02 PDM 7 terkait Merdeka Belajar memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Juga relevan dengan tujuan dan sasaran program, sejalan dengan komitmen BBPMP Jabar untuk mendukung keberhasilan implementasi kebijakan Merdeka Belajar,” papar Agus.
Relevansi Kebijakan
Sementara itu, Kepala Bagian Umum BBPMP Jabar Mardi Wibowo yang hadir mewakili Kepala BBPMP Jabar Sri Wahyuningsih menekankan pentingnya memastikan bahwa konten yang disajikan memiliki relevansi dengan program itu sendiri. Dalam hal ini, konten bukan hanya menuntut kualitas, melainkan turut mempertimbangkan relevansi dengan kebijakan.
“PDM 7 merupakan andalan dalam komunikasi dan publikasi BBPMP Jabar. Keberadaannya menjadi rumah pesan Ditjen PDM di daerah. Karena itu, harus memiliki relevansi dengan kebijakan. Kadang ada berita atau konten baik tapi kurang selaras dengan kebijakan. Kita harus berhati-hati dalam mengemas pesan karena kekuatan media itu luar biasa,” tegas Mardi.
Dia tidak memungkiri masih kerap muncul mispersepsi terkait program Merdeka Belajar di masyarakat. Karena itu, perlu untuk diluruskan oleh tim komunikasi dan publikasi. Mispersepsi juga bisa saja terjadi karena belum massifnya publikasi. Mardi meminta Tim PDM 7 yang secara khusus mendapat mandat menjadi penyampai pesan kepada masyarakat untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas konten.
“BBPMP punya peran strategis karena merupakan wakil Kemendikbudristek di Jabar. Bagaimana program bisa dilaksanakan dan diketahui masyarakat, salah satunya melalui media. Karena itu, penting bagi kita di BBPMP Jabar untuk menghadirkan konten berkualitas sekaligus memiliki relevansi dengan kebijakan,” tandas Mardi.(NJP)