Bandung, 29 Mei 2024, WK, – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat menggelar Sosialisasi Dan Koordinasi Kualitas Dapodik Dengan Pemerintah Daerah . Kegiatan yang berlangsung di Ibis Bandung Trans Studio Hotel selama 3 hari (29-31 Mei 2024) diikuti oleh 84 peserta dari unsur BBPMP Jawa Barat, penanggungjawab data Dapodik, serta Operator Dapodik Dinas Kabupaten/Kota dan Provinsi Jawa Barat.

Kegiatan ini bertujuan untuk (1) menginformasikan rencana pengembangan Dapodik untuk kebijakan Kemdikbudristek tahun 2024, (2) mereview kualitas dan pemanfaatan data Dapodik tahun 2024, (3) menginformasikan mekanisme verifikasi dan validasi Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan non fisik di tingkat satuan Pendidikan, (4) pengimbasan praktek baik pengelolaan data pendidikan di kota Bandung (Jenjang PAUD, SD dan SMP), (5) pengimbasan praktek baik pengelolaan data pendidikan di provinsi Jawa Barat (Jenjang SMA/SMK), dan (5) mengidentifikasi permasalahan data Dapodik.

Upaya BBPMP Jabar dalam meningkatkan capaian PTK yang telah menyelesaikan rencana kerja di E-SKP dalam PMM, dan menelusuri berbagai permasalahan yang menjadi kendala dalam capaian target penyusunan E-SKP di PMM.

Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat, Sri Wahyuningsih, dalam sambutannya menyampaikan “dengan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan perubahan pendidikan dan memberikan bukti data yang berkualitas. Saat ini, pemerintah sudah mengembangkan INA Digital yaitu sebuah platform digital untuk memberikan berbagai layanan digital kepada masyarakat,” ucapnya. “Platform ini dirancang untuk memudahkan akses informasi dan pelayanan publik secara online, serta mendukung transformasi digital di berbagai sektor,” tambahnya.

Lebih lanjut, Sri mengatakan “Persoalan Dapodik yang sering muncul saat ini diantaranya adalah sekolah tidak melakukan pemutahiran data seperti data Pendidik dan tenaga Kependidikan (PTK), data peserta didik, serta data sarana prasarana,” je;asnya. “Data yang diinput ke Dapodik terutama pada sarana prasarana berbeda antara data untuk akreditasi dengan data untuk penerimaan bantuan,” lengkapnya.

Terakhir, Sri pun mengajak para peserta sosialisasi untuk melakukan pemutakhiran data dapodik secara akurat yang dilakukan dua kali dalam setahun yaitu dibulan Agustus dan Februari.

Penulis : Rochaeni Esa Ganesa

Skip to content