Sumedang, 13062024, WK, – Kepala Dinas Pendidikan Pendidikan Kabupaten Sumedang, Dr. H. Dian Sukmara, M.Pd. menjadi salah satu narasumber yang diundang pada kegiatan Fasilitasi Pengimbasan Penguatan Literasi dan Numerasi di Hotel Gumilang Regency Bandung, 12 Juni 2024, pada kesempatan tersebut, Dian menyampaikan 3 (tiga) program akselerasi peningkatan mutu literasi dan numerasi di Kabupaten Sumedang.

Pertama, dalam konteks regulasi, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang telah membuat Surat Edaran yang ditujukan kepada seluruh kepala TK negeri dan swasta, Kepala Kelompok Belajar, Kepala Sekolah Dasar negeri dan swasta, dan Kepala Sekolah Menengah negeri dan swasta. SE yang dikeluarkan tanggal 12 Juni 2024 tersebut berisi himbauan Pemanfaatan Dana BOS/BOP untuk Pengembangan Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, khususnya dalam kecakapan literasi dan numerasi.

Pada APBD tahun 2024, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang menganggarkan anggaran untuk pelaksanaan program pelatihan, pengadaan sarana dan prasarana, dan penyediaan buku non-teks, monitoring dan evaluasi, pelaporan, dan peningkatan kersajama.

Kedua, penguatan Komunitas Belajar (Kombel) melalui program jambore literasi dan numerasi, kunjungan antarkomunitas belajar untuk saling berbagi  pengalaman dan praktik terbaik, pengembangan  bersama sumber belajar, lomba inovasi pembelajaran, dan publikasi hasil karya komunitas belajar. Optimalisasi Kombel fokus pada pembelajaran, membudayakan budaya kolaborasi dan tanggung jawab kolektif, dan  berorientasi pada (hasil) pembelajaran murid.

Ketiga, penguatan kemampuan pelaksanaan pembelajaran berbasis aktivitas literasi dan numerasi melalui kegiatan readathon, GASING, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan istilah “CANTIK PERKASA” yang merupakan akronim dari CerdAs, Nyunda, eksoTIK, berbasis kasih SAyang. Kemudian ada program paket geulis, dan Sumedang Simpati Academy.

Readathon

Secara etimologis, istilah readathon berasal dari dua kata, yaitu read (membaca) dan marathon (lari jarak jauh). Secara semantis leksikal, readathon berarti membaca bersama-sama dalam jangka waktu tertentu tanpa berhenti dalam keadaan senyap. Tujuannya menumbuhkan minat dan motivasi membaca, rasa cinta buku, membiasakan membaca secara aktif, dan membangkitkan semangat akan pentingnya ilmu pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan membaca buku. Bentuk kegiatannya Sesi Membaca Bersama (Read-Aloud): Guru dan siswa membaca buku di lapang upacara, sementara siswa lainnya mendengarkan. Sesi ini bisa diikuti dengan diskusi atau tanya jawab untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan siswa. Hasil bacaan ditulis dalam buku catatan khusus literasi dan sesi menceritakan kembali hasil yang dibacanya.

Metode GASING

Metode GASING adalah salah metode inovatif yang diterapkan dalam pembelajaran untuk meningkatkan literasi dan  numerasi peserta didik di Kabupaten Sumedang. GASING adalah akronim dari Gampang, AsIk, dan menyenaNGkan.

Gasing merupakan metode pembelajaran matematika dengan langkah demi langkah yang membuat anak menguasai matematika secara gampang, asyik dan menyenangkan. Metode ini dikembangkan oleh Prof. Yohanes Surya. Tujuannya; (1) memberikan pengetahuan bidang matematika untuk siswa dan guru tingkat Sekolah Dasar di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang. (2) mengembangkan kemampuan siswa dan guru sebagai peserta sekaligus pendamping dalam hal penyelesaian masalah pembelajaran di sekolah, dan (3) menggali kemampuan belajar matematika dengan metode GASING yakni gampang, asyik dan menyenangkan.

Bentuk kegiatannya, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang bekerjasama dengan Yayasan Teknologi Indonesia Jaya (YTIJ). Kegiatan dilaksanakan di SDN Manangga selama 15 hari, yaitu dari tanggal 1 s.d. 17 Februari 2023. Kegiatan diikuti oleh 78 peserta, terdiri dari 26 guru dan 52 peserta didik SD berasal dari 26 Kecamatan se-Kabupaten Sumedang. Program GASING sudah diimbaskan sejak Februari s.d. Agustus 2023 melalui pola ToT (Training of Trainer), pengimbasan ke Trainer, pengimbasan ke fasilitator, hingga ke semua guru dan peserta didik di Kabupaten Sumedang.

CANTIK PERKASA

P5 “CANTIK PERKASA“ (CerdAs, Nyunda, eksoTIK, berbasis kasih SAyang) di Kabupaten Sumedang terinspirasi oleh perjuangan Wa Een (Een Sukaesih), seorang guru inspiratif dari Kabupaten Sumedang. Dalam keadaan sakit dan lumpuh masih mau mengajar murid-muridnya. Een pernah dikunjungi oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono beserta ibu Ani Yudhoyono tahun 2014.

Een adalah guru tidak mau mengalah dalam menghadapi tantangan, sehingga semangatnya harus jadi inspirasi dan motivasi untuk membangun pendidikan di Kabupaten Sumedang. Nilai kearifan lokal dan inspirasi dari Een Sukaesih, pahlawan pendidikan Kabupaten Sumedang harus disampaikan kepada generasi muda dan peserta didik di Kabupaten Sumedang khususya dan Jawa Barat pada umumnya.

P5 CANTIK PERKASA adalah strategi transformasi budaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Tujuannya untuk mewujudkan terciptanya sinergitas pengembangan system ilmu pengetahun dalam kurikulum persekolahan dengan kearifan lokal tempat siswa berada dan melangsungkan kehidupan dengan prinsip belajar sepanjang hayat. Sedangkan bentuk kegiatannya penelusuran, penggalian, penampilan dan pengembangan potensi  keberagaman dan keunggulan karaktistik wilayah.

Paket Geulis

Paket Geulis adalah program kesetaraan terintegrasi melalui Digitalisasi perpustakaan Berbasis Inklusi sosial. Tujuannya Kolaborasi organisasi perangkat daerah (Disdik, Dispusipda, Pemerintah Desa, Disdikcapil dan organisasi sosial masyarakat lainnya) meningkatkan angka partisipasi sekolah dan RLS. Bentuk kegiatannya Penyelenggaraan PKBM secara terstruktur, massif dan sistemik diseluruh wilayah Dea/Kota di Kab. Sumedang.

Sumedang Simpati Academy (SSA)

SSA adalah pelatihan daring melalui Platform Sumedang Simpati Academy. T ujuan Dari Simpati Academy adalah untuk meningkatkan Kompetensi pegawai termasuk pendidik dan tenaga kependidikan melalui pelatihan berbasis daring yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Kegiatan berupa pelatihan melalui LMS baik secara Synchronous maupun Asynchronous. Capaiannya adanya peningkatan kualitas pegawai, termasuk pendidik dan tenaga kependidikan di Kabupaten Sumedang.

Kareta Sobat

Kareta Sobat (Kendaraan Rekreatif Edukatif Sarana Kolaborasi BBGP Jawa Barat) adalah salah satu inovasi Balai Besar Guru Penggerak Jawa Barat yang diluncurkan pada kegiatan Semarak Karya Transformasi Pendidikan Berbasis Komunitas Belajar. Tujuannya Budaya dan kearifan lokal menjadi warna dalam khazanah kekayaan bangsa yang sudah semestinya kita pelihara dan dilestarikan melalui pendidikan berbasis budaya dan kearifan lokal. Bentuk kegiatannya mendekatkan layanan BBGP ke tempat yang sulit dijangkau, serta dapat mengenalkan budaya leluhur sunda kepada guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam rangka membangun identitas atau Jatidiri Bangsa.

e-Pelita Mobil

e-Pelita Mobil adalah Aplikasi perlindugan bullying terhadap anak pada sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Kab. Sumedang. Tujuannya: (1) mendeskripsikan gambaran umum kasus kekerasan di Kabupaten Sumedang. (2) merumuskan langkah-langkah praktis perlindungan peserta didik terhadap Bullying melalui e-Pelita. (3) menguatkan perlindungan terintegrai yang aman bagi peserta didik  dalam pelaporan Bullying  secara digital pada e-Pelita. (4) melibatkan para pihak khususnya orang tua dalam memberikan perlidungan, pencegahan, pengendalian bullying terhadap anak melalui e-pelita.

Berbagai program peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Sumedang berdampak terhadap capaian rapor pendidikan Kabupaten Sumedang. Capaian literasi tahun 2024 SD Umum negeri dan swasta masuk kategori BAIK sebesar 84,59%. Naik 13,84% dari 2023 (70,75%). SMP umum negeri dan swasta masuk kategori BAIK sebesar 80,73%. Naik 10,64% dari tahun 2023 (70,09%). Pada aspek numerasi, SD Umum negeri dan swasta masuk kategori BAIK sebesar 79,54%. Naik 25,94% dari 2023 (53,6%). SMP umum negeri dan swasta masuk kategori BAIK sebesar 76,26%. Naik 28,01% dari tahun 2023 (48,25%). Capaian iklim kemanan, capaian karakter, capaian iklim kebinekaan, dan capaian iklim inklusivitas juga mengalami kenaikan dengan kategori BAIK.

Paparan Dian Sukmara menginspirasi peserta dari daerah lainnya. Bahkan dalam sesi tanya jawab, ada peserta yang ingin berkunjung dan melakukan studi tiru peningkatan mutu pendidikan, khususnya terkait literasi numerasi. Menyikapi hal tersebut, Dian menyambutnya dengan tangan terbuka.

Pada kesempatan itu pula, Dian yang juga seorang penulis, hobi menulis, dan pernah menjabat rektor Universitas 11 April Sumedang tersebut menyampaikan apresiasi kepada BBPMP Provinsi Jawa Barat yang telah memfasilitasi advokasi peningkatan mutu literasi dan numerasi kepada pemerintah daerah. Hal ini dapat memotivasi dan menjadi trigger untuk semakin membangun kesadaran bersama terkait pentingnya penguatan literasi dan numerasi dalam pembelajaran. Kolaborasi dan komunikasi yang baik berbagai pemangku kepentingan menjadi kata kunci dalam peningkatan mutu literasi dan numerasi di daerah. Komunikasi yang baik dengan pimpinan level atas pun menjadi kunci penting implementasi program, imbuhnya. (IA).

Skip to content