Bandung, – Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat bersama Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Barat menyelenggarakan Forum Pemangku Kepentingan Program Sekolah Penggerak dengan tema “Membangun Komitmen Bersama Wujudkan Sekolah yang Dicita-citakan”. Acara dilaksanakan di HARRIS Hotel & Conventions Festival Citylink, Kota Bandung. Forum tersebut akan berlangsung selama 3 hari mulai dari 29 s.d. 31 Juli 2024.
Kepala BBPMP Jawa Barat, Dra. Sri Wahyuningsih M.Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwa amanat Permendikbud Nomor 40 Tahun 2021, memberikan suasana baru untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Karena guru yang akan diberikan penugasan sebagai Kepala Sekolah di antara syaratnya ialah Guru yang memiliki sertifikat pendidik, serta memiliki Sertifikat Guru Penggerak.
Menurutnya untuk mensukseskan program Sekolah Penggerak perlu ada 5 intervensi yang diharapkan ialah terbangun pendampingan dari dewan, dinas pendidikan dan masyarakat untuk menjalankan sistem di satuan pendidikan. Penguatan Sumber Daya Manusia / SDM berbasis kolaborasi. Sekarang bukan eranya mau menang sendiri. Maka guru atau sekolah penggerak harus menjadi katalis, terlebih untuk angkatan pertama, harus menjadi pengimbasan kepada satuan pendidikan yang lain sebagai transformasi layanan pendidikan atau mengoptimalkan peran guru lainnya.
Selanjutnya intervensi pembelajaran melalui paradigma baru berbasis kurikulum merdeka. Maka sumber belajar harus dicari dan diperoleh oleh guru untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Selain itu, Perencanaan berbasis data, data yang bersumber dari dapodik, rapot pendidikan dan kebijakan di daerah untuk optimalisasi dana bantuan oprasional yang diterima sekolah. Serta Digitalisasi Sekolah, melalui fasilitas TIK yang disediakan dari APBN, APBD atau bantuan DAK.
Selain itu, Sri menyampaikan bahwa media sosial di BBPMP Provinsi Jawa Barat atau satuan pendidikan memiliki peran yang sangat strategis dalam ikut mempromosikan dan menyosialisasikan berbagai kebijakan prioritas Kemendikbudristek. “Media sosial BBPMP Provinsi Jawa Barat atau yang dikelola satuan pendidikan harus bisa menjadi sarana edukasi bagi publik, khususnya dalam bidang pendidikan.”, imbuhnya.
Sri mengungkapkan dalam menyikapi sebuah kebijakan pemerintah, kadang muncul kesalahpahaman atau miskonsepsi. Oleh karena itu, peran media sosial lembaga pemerintah, seperti halnya BBPMP Provinsi Jawa Barat sangat berkepentingan untuk mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui komunikasi media sosial yang mudah dipahami dengan konten-konten media sosial yang kreatif dan menarik.
BBPMP Jabar berharap khususnya kepada yang bertugas di tim media, humas, dan PIC Content Creator di lembaga pendidikan produktif membuat, mengemas, menyampaikan informasi dan pesan yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu pendidikan di Jawa Barat. Serta dapat meng-counter, jika ada miskonsepsi yang muncul dari masyarakat terhadap sebuah kebijakan yang digulirkan oleh Kemendikbudristek.
Infromasi yang dihimpun koransinarpagijuara.com di lokasi, Sekolah-sekolah dari berbagai jenjang pendidikan di Jawa Barat menerima penghargaan Program Sekolah Penggerak. Penghargaan untuk sekolah pelaksana Program Sekolah Penggerak itu diberikan langsung oleh Plh. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar), Drs. M. Ade Afriandi M.T saat menghadiri Forum Pemangku Kepentingan Tahun 2024.
Kegiatan yang digelar oleh Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jabar tahun ini, dalam rangka merefleksikan program sekolah penggerak. Serta memfasilitasi keterlibatan pemangku kepentingan untuk mendukung implementasi program sekolah penggerak di Jawa Barat.
Plh. Kadisdik Jabar menuturkan, program sekolah penggerak adalah upaya untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila.
“Interpretasi pelajar Pancasila sendiri merupakan ikhtiar untuk mencetak murid yang kreatif, mandiri, mampu bekerja sama, kritis, beriman serta berbudi luhur,” tuturnya.
(Berita ini telah ditayangkan di Kepala BBPMP Jabar Harapkan Ada 5 Intervensi Untuk Mewujudkan Sekolah Yang Dicita-citakan – Koran Sinar Pagi Juara)
Penulis: Dwi Arifin