Bandung, (06/08/2024). Saat ini, media sosial (medsos) menjadi sarana yang sangat strategis sebagai sarana komunikasi, menyampaikan informasi berbagai peristiwa yang ada di sekitar kita, promosi, atau menyosialisasikan sebuah program atau kebijakan. Masyarakat dari berbagai kalangan dan latar belakang yang sudah sangat familiar dengan medsos, kekuatan, dan efektivitas dan medsos dalam menjangkau sasaran menjadi pertimbangan banyak konten pesan yang disampaikan melaui medsos.
Hal ini pun dilakukan oleh Kemendikbudristek untuk menginformasikan dan menyosialisasikan berbagai kebijakan prioritas kepada masyarakat. Tujuannya, agar masyarakat mengetahui dan memahaminya dengan baik, dan menumbuhkan persepsi positif, sehingga mereka menyadari pentingnya manfaat serta keuntungan kebijakan tersebut bagi mereka.
Pesan-pesan baik yang disampaikan selain untuk mengedukasi dan membentuk persepsi positif, juga bertujuan untuk meluruskan miskonsepsi dan mispersepsi masyarakat terhadap sebuah kebijakan. Penyampaian pesan-pesan positif harus disampaikan dengan cara yang kreatif, unik, menarik, kontekstual, dan disesuaikan dengan sasaran penyampaian pesan tersebut agar bisa diterima dengan baik.
Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang bertugas untuk ikut menginformasikan, menyosialisasikan, mempromosikan, dan mengampanyekan berbagai Kebijakan Merdeka Belajar (KMB) Kemendikbudristek, khususnya kebijakan-kebijakan prioritas seperti; Kurikulum Merdeka, Gerakan Sekolah Sehat (GSS), Asesmen Nasional, Transisi PAUD ke Sekolah Dasar, Program Sekolah Penggerak, Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran, Penerimaan Peserta Didik Baru, Rapor Pendidikan/Perencanaan Berbasis Data, Pemulihan Pembelajaran/Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia, Pencegahan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan, Pendidikan Inklusif, Sumber Daya Sekolah (SDS), BOSP (Bantuan Operasional Satuan Pendidikan), Arkas (Aplikasi Rencana Anggaran Sekolah).
BBPMP Provinsi Jawa Barat telah membuat berbagai konten atau memosting ulang konten yang berasal dari Kemendikbudristek terkait berbagai program prioritas KMB di laman medsos lembaga. Dalam rangka mengevaluasi, merefleksi, meningkatkan mutu, serta mengembangkan konten-konten KMB yang lebih kreatif, BBPMP Provinsi Jawa Barat melaksanakan kegiatan “Review Konten Program Prioritas Kebijakan Merdeka Belajar”. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 6 s.d. 8 Agustus 2024 di Sukajadi Hotel Bandung.
Kegiatan ini dibuka oleh Kabag. Umum BBPMP Provinsi Jawa Barat, Mardi Wibowo. Pada sambutannya, Mardi menyampaikan bahwa saat ini kita tidak bisa menghindari gelombang informasi yang sangat besar melalui medsos. Informasi, baik yang positif maupun negatif bercampur aduk datang kepada kita. Oleh karena itu, kita harus mampu memilih dan memilah informasi tersebut dengan baik. Mana informasi yang bermanfaat dan mana informasi yang tidak bermanfaat bagi kita.
“Tugas BBPMP Provinsi Jawa Barat adalah untuk menyampaikan pesan-pesan KMB melalui konten yang positif, kreatif, dan bermanfaat kepada masyarakat. Medsos adalah sarana yang sangat strategis sebagai media penyampaiannya. Ada konten yang mutunya baik tetapi belum tentu bermanfaat. Oleh karena itu, konten-konten yang dibuat selain bermutu, juga harus bermanfaat. Konten yang dibuat harus mampu menyampaikan pesan secara efektif kepada masyarakat”, imbuhnya.
Agus Ramdani, yang mewakiliki tim kerja 02 dan PIC PDM 07 dalam laporannya menyampaikan manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini antara lain; a) terformulasikannya rekomendasi perbaikan dan pengembangan konten. b) memastikan konten mudah dipahami oleh target audiens. c) memastikan konten selaras dengan substansi program Merdeka Belajar, dan d) memastikan konten selaras dengan standar minimal jenis konten yang layak untuk dipublikasikan.
Kegiatan ini mengundang narasumber Dr. H. Purwanto, M.Pd. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Prof. Dian Nurcahyo, Guru besar dari Universitas Padjadjaran, dan Najip Hendra, SP dari B Universe Holding. Peserta kegiatan berasal dari Humas Dinas Pendidikan, guru admin medsos/ conten creator, dan nano influencer yang berasal dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi.
Penulis: Idris Apandi