BBPMP Jawa Barat Hadiri Pelantikan Pergantian Antar Waktu Gerakan Pramuka Jawa Barat Masa Bakti 2020-2025

BBPMP Jawa Barat Hadiri Pelantikan Pergantian Antar Waktu Gerakan Pramuka Jawa Barat Masa Bakti 2020-2025

Bandung (29/03/2024) – Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Barat menugaskan Ahmad Jumarin dan Iman Budiman Saleh untuk menghadiri undangan Pelantikan Andalan, Badan Kelengkapan dan Organisasi Pendukung Pergantian Antar Waktu Masa Bakti 2020-2025 mewakilinya dalam kapasitasnya sebagai Ketua Pinsaka Widya Budaya Bakti pada Jumat (29/3) yang bertempat di Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat, Jl. Cikutra No. 276A, Cibeunying Kaler, Kota Bandung.

Pramuka memiliki banyak manfaat bagi siswa/siswi khususnya dalam membentuk karakter. Pramuka terbuka untuk semua lapisan masyarakat Indonesia tanpa memandang ras, agama, atau status sosial.

Turut hadir Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Barat, Dr.Hj. Atalia Praratya, S.IP, M.Ikom, yang melantik Andalan, Pengurus Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat. Dalam sambutanya ia mengatakan, Pramuka bukanlah organisasi biasa.

“Pramuka ini bukan organisasi abal-abal, semua organisasi kepanduan digabungkan menjadi satu yaitu pramuka,” tuturnya.

Kak Atalia pun jelaskan, pergantian antar waktu adalah upaya menyesuaikan diri dengan kondisi perkembangan zaman.

“Pergantian antar waktu ini menunjukan bahwa kita (Pramuka) terus menerus menyesuaikan diri dengan kondisi perkembangan zaman, karena akan ada perubahan untuk mengatur komposisi yang seharusnya,” tambahnya.

Dalam acara tersebut Kak Fajar Kusumajaya sebagai Sekretaris Kwarda Jawa Barat membacakan Surat Keputusan Badan Kelengkapan dan Organisasi Pendukung Pergantian Antar Waktu Masa Bakti 2020-2025.

Penulis: Syifa Andismah
Editor: Udo S, Iman B S

Penganugerahan Vidya Careya 2 Patamorgana Diara Bagi Insan Pendidikan di Kab. Sumedang

Penganugerahan Vidya Careya 2 Patamorgana Diara Bagi Insan Pendidikan di Kab. Sumedang

Sumedang (06/03/2024), – Pada hari ini di Gedung Tadjimalela Jl Pangeran Sugih No. 42 Kab. Sumedang tengah berlangsung acara Vidya Caryena 2 Patamorgana Diara yakni penganugerahan Bupati Sumedang kepada insan pendidikan berprestasi dan berkontribusi dalam upaya membangun pendidikan di Kab Sumedang dengan kategori penganugerahan kepada tokoh masyarakat; Pendidik, Lembaga Pendidikan dan Peserta Didik. Kegiatan ini dilakukan untuk kali kedua per dua tahun. Keguatan ini diharapkan dapat memicu dan memacu para insan pendidikan di Kab. Sumedang untuk selalu berprestasi dalam mencapai tujuan pendidikan.

Acara ini berlangsung dari pukul 08.30 dan berakhir pukul 11.00 WIB, sambutan diawali oleh Kepala Dinas Pendidikan Dr. Dian Sukmara, M.Pd., dalam sambutannya Dian Sukmara menyampaikan rasa bangga pada tim Disdik Sumedang dan para Pengawas, Kepala Sekolah, Guru dan Siswa yang sudah mengharumkan nama Sumedang di kancah nasional maupun internasional. Pendidikan Sumedang dibangun diatas nilai-nilai nilai-nilai spiritual, kecerdasan, budaya dan teknologi. Sosok generasi penerus Sumedang senantiasa tidak melupakan Tuhannya, hidup pada jalur nilai-nilai agama, cerdas mengatasi berbagai masalah, tetap rendah hati dan menjunjung tinggi nilai budaya khususnya budaya kasumedangan, serta tidak kalah bersaing dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Bersama dengan Pj Bupati Kab. Sumedang Drs. Herman Suyatman, M.Si, hadir pula mantan Bupati dan sekretaris Bupati periode 2019-2023, pada kesempatan itu Pj Bupati Kab. Sumedang menyampaikan bahwa Sumedang berkomitmen memajukan pendidikan Sumedang yang berlandaskan pada Atikan Kasumedangan, Insun Medal Insun Madangan artinya seberkas cahaya dari Sumedang menyinari dunia. Atikan atau didikan pada generasi penerus Sumedang menjadi cahaya bagi dunia. Pj Bupati Herman pun mengharapkan bahwa presiden mendatang lahir dari Sumedang, selain itu beliau menambahkan “Menjadi presiden bukan dilahirkan tetapi dicetak” maksudnya dicetak, dibentuk dengan system pendidikan yang berdasarkan pada nilai-nilai luhur agama, etika, budaya, dan IPTEK. “Kelak akan lahir presiden-presiden perusahaan, presiden organisasi, presiden bukan hanya presiden kenegaraan…”

Pada kesempatan itu dilakukan penyerahan buah karya 3 Buku mengenai filosofi pendidikan dan budaya Sumedang kepada Pj Bupati Sumedang yang ditulis oleh Kepala Dinas Pendidikan, Bapak Dr. Dian Sukmara, M.Pd. yang berjudul Tarawangsa; Kisah Luhur Leluhur Sumedang; dan Tak Nampak Tapi Berjejak.

Puncak acara yakni penganugerahan Vidya Careya 2 Patamorgana Diara untuk kategori tokoh diberikan kepada Moch. Budi Akbar S.Sos dari Disparbudpora dalam Penguatan Karakter  melalui Pelestarian Budaya dalam Penemuan Fosil Purba; Prof. Sumar Hendayana, M.Sc., Ph.D dari UPI Bandung sebagai Tokoh Pendidikan dalam Pengembangan Lesson Study di Kabupaten Sumedang; Prof. Dr. Dinn Wahyudin, MA dari UPI Bandung sebagai Tokoh Pendidikan dalam Pengembangan Keprofesioan Guru di Kabupaten Sumedang; Ipan Hidayatulloh, S.Pd. M.Pd dari SMPN 2 Wado sebagai Guru Inspiratif.

Selanjutnya untuk kategori Lembaga Pendidikan yakni LKP Komputer dan Manajemen Actual (LPKMA) sebagai Juara 1  Vidoe Best Practices Program PKW Tahun 2023; TK Negeri Pembina Sumedang sebagai Juara Umum Lomba JansPark Competition. Sedangkan kategori Pendidik

Ijudin, M.Pd. dari SD Negeri Maruyung 1 sebagai Juara 1 Kategori Karya Paling Menginspirasi pada Semarak Karya HGN; Tarsah Ratmayati, S.Pd. dari SD Negeri Paripurna Juara 3 Kategori Transisi PAUD ke SD pada Semarak Karya HGN; Lungguh Puri Pramswari, S.Pd. dari SD Negeri Cilengkrang Peraih Medali Emas Bidang Matematika pada Olimpiade Sains Nasional GEMANESIA; Sulistyawati, S.Pd., M.M dari SD Negeri Sirnagalih Guru Motivator Literasi; Diki Koerniadi, S.Pd dari SMP Negeri 1 Cimalaka Juara 1 pada ASN Talenta Akademik Tingkat Nasional; Dra. Enung Titin Agustikawati, M.M dari SMP Negeri 1 Cimalaka terbaik 1 pada kategori Kepala Sekolah Inovatif.

Kategori Peserta Didik berprestasi, ada 18 orang anak yakni Zalfa Zahira Rubiyan Sakhi dari SD Ar Rafi BHS Sumedang dan Nazwa Hurin Nurazzalea Emawan dari SD Negeri Sindangraja sebagai Pemenang  Metropolis Through Children’s Eyes International Youth Drawing Contest tahun 2023. Selain kedua siswa tersebut, tiga siswa lainnya Juara OSN Tingkat Provinsi Jawa Barat, yakni Jihan Alya Ghisani dari SMP Negeri 7 Sumedang sebagai Juara 3 Bulutangkis Tunggal Putri; dan Muhammad Fakhri Al Aziz Siddiq  Juara 3 Renang 100 Meter Gaya Bebas (Putra); Zahira Tavira Hanifah Juara 2 Renang 50 Meter Gaya Punggung (Putri) keduanya dari SMP Al Masoem.

Sedangkan 12 siswa lainnya menjuarai Lomba pada Festival Tunas Bahasa Ibu yang diselenggarakan Pemda Sumedang, yakni Annisa Ramadhani dari SD Negeri Sirahcai Jatinangor sebagai Juara 2 Maca Sajak Putri;  Syahrul Khairudin dari SD Negeri Paniis Kec. Tanjungkerta Juara Harapan 3 Nembang Pupuh Putera; Muhammad Jalaaludiin Shuyuuthi dari SD Negeri Pakuwangi sebagai Juara 3 Borangan Putra; Rajiyah Hasna Kusnadi dari SD Negeri Pataruman Juara harapan 2 Aksara Sunda Putri; Al-Mas Putra Budiana dari SD Negeri Sukaluyu sebagai Juara 4 Maca Jeung Nulis Aksara Sunda Putra; Nauval Dary Abbiyyu dari SD Negeri Sukamulya sebagai Juara 2 Ngarang Carpon Putra; M. Ayyash Anfasa Juliastio dari SD Negeri Cikeruh II Jatinangor sebagai Juara Harapan 1 Biantara Putra ; Nur Aidah Aprilia dari SD Negeri Sukamaju sebagai Juara 3 Pupuh Putri; Kafin Andini Surya Putri dari SD Negeri Bunter Kec. Wado sebagai sebagai Juara 3 Biantara Putri; Ramdhi Qurata A’yun dari SMP Plus Al Aqsa sebagai Juara 1 Ngarang Carpon Putra; Rizky Adlan Waafy dari SMP Negeri 1 Sumedang sebagai Juara 3 Biantara Putra; Zakia Hendra Shantica dari SMP Negeri 2 Jatinunggal sebagai Juara Harapan 1 Ngarang Carpon Putri; Java Qurnia Sandhi dari SMP Negeri 1 Ganeas sebagai Huara Harapan 2  Dongeng Putra.

Acara diakhiri dengan pentas seni pamungkas dari PGRI Jatinangor berupa rampak sekar dan atraksi pencak silat dan sessi foto.

Oleh : Rina Mutaqinah

Uji Publik Permendikbudristek Kurikulum Merdeka Jaring Aspirasi Para Pemangku KepentinganPendidikan

Uji Publik Permendikbudristek Kurikulum Merdeka Jaring Aspirasi Para Pemangku KepentinganPendidikan

Jakarta — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), mengadakan Uji Publik Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) tentang Kurikulum Merdeka pada Jumat (16/02) di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta.

Uji publik ini dihadiri oleh 152 orang perwakilan pemangku kepentingan pendidikan dari berbagai daerah di Indonesia. Para peserta berasal dari unsur kepala satuan pendidikan, pendidik, dinas pendidikan dan pengawas, yayasan penyelenggara pendidikan, organisasi masyarakat, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), dan mitra pendidikan.


Dalam Sambutannya, Kepala BSKAP, Anindito Aditomo menyampaikan bahwa Permendikbudristek yang sedang dirancang merupakan bagian dari pengembangan dan penerapan Kurikulum Merdeka secara bertahap.

“Pengembangan Kurikulum Merdeka dilakukan sejak awal 2020 dan diterapkan secara terbatas di sekitar 3.000 Sekolah Penggerak pada 2021. Pada tahap berikutnya, yaitu tahun 2022 dan 2023, Kurikulum Merdeka menjadi opsi yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan. Pada tahap tersebut, lebih dari 300 ribu satuan pendidikan secara sukarela memilih untuk mulai menerapkan Kurikulum Merdeka. Ini mencakup sekitar 80% dari satuan pendidikan formal di Indonesia,” jelas Anindito.


Pada tahun 2024 penerapan kurikulum baru akan diperkuat dengan adanya Permendikbudristek Kurikulum Merdeka. Anindito pun menekankan, yang paling penting dalam penerapan Kurikulum Merdeka adalah tujuannya.

“Pergantian kurikulum hanya cara untuk mencapai tujuan yang kita inginkan bersama, yaitu meningkatkan kualitas
pembelajaran bagi semua murid. Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberi fleksibilitas bagi pendidik dan
satuan pendidikan untuk menumbuhkembangkan cipta, rasa, dan karsa peserta didik agar menjadi pemelajar
sepanjang hayat yang berkarakter Pancasila,” ujar Anindito.


Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Zulfikri, menegaskan bahwa kurikulum ini
merupakan milik semua pemangku kepentingan.

“Hakikatnya pendidikan bersifat inklusif, hadir untuk semua anak. Dunia pendidikan terbuka menerima peserta didik dengan segala kondisi. Peran pendidik menjadikan peserta didik yang mempunyai kekurangan untuk mampu mencari dan menemukan kekuatan di balik kekurangannya. Seorang guru sejati, ikhlas menerima peserta didik apa adanya,” jelas Zulfikri.


Proses pengembangan yang berkelanjutan dan partisipatif merupakan upaya pemerintah untuk memastikan bahwa kebijakan yang diluncurkan tepat guna bagi pendidikan, termasuk kurikulum. Rancangan Permendikbudristek tentang Kurikulum Merdeka disusun guna memastikan kualitas dan menjaga keberlanjutan transformasi pendidikan di Indonesia, serta menetapkan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional. Pada substansinya, naskah ini mengatur terkait tujuan dan prinsip, kerangka dasar dan struktur kurikulum, serta hal-hal terkait implementasi Kurikulum Merdeka.

Peserta uji publik yang hadir dari berbagai unsur pun menyampaikan masukan yang sangat konstruktif disertai berbagai pendapat dan sudut pandang yang akan menjadi bahan perbaikan.

Uji publik menjadi wadah bagi Kemendikbudristek untuk menerima masukan dan aspirasi yang bersifat konstruktif
dari para pemangku kepentingan, baik dari sisi formal maupun materi substansial dalam upaya penyempurnaan
dari rancangan peraturan menteri tersebut.

Pada tahun 2024, pemerintah akan kembali membuka pendaftaran bagi seluruh satuan pendidikan yang akan
menerapkan Kurikulum Merdeka. Untuk mempelajari berbagai informasi dan regulasi terkait kebijakan kurikulum,
publik dapat mengaksesnya melalui laman https://kurikulum.kemdikbud.go.id dan buku teks Kurikulum Merdeka
di https://buku.kemdikbud.go.id/katalog/buku-kurikulum-merdeka.

(Berita ini telah ditayangkan di https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2024/02/uji-publik-permendikbudristek-kurikulum-merdeka-jaring-aspirasi-para-pemangku-kepentingan-pendidikan)

Kolaborasi HAFECS, BBPMP Jabar dan Disdik Kab. Bandung Barat Tingkatkan Kapasitas Guru melalui PMM

Kolaborasi HAFECS, BBPMP Jabar dan Disdik Kab. Bandung Barat Tingkatkan Kapasitas Guru melalui PMM

Bandung Barat (28/02/2024) WK, – Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan mendorong guru-guru menghasilkan karya nyata melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM), Highly Functioning Education Consulting Services (HAFECS) berkolaborasi dengan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Barat dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menggelar Pelatihan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (28/02) di Gedung Serba Guna Tangkuban Parahu, Kantor BBPMP Jawa Barat, Padalarang.

Mengingat bahwa setiap anak memiliki laju perkembangan dan kesempatan belajar yang beragam, Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan ini bertujuan untuk mengatasi miskonsepsi terkait kemampuan yang dibangun pada anak-anak di jenjang PAUD. 

Demi terciptanya pemanfaatan PMM yang maksimal, pada kegiatan ini para guru didampingi mulai dari pengenalan aplikasi PMM, praktik ekplorasi PMM yang berisi pelatihan mandiri, perangkat ajar dan bukti karya, serta mendorong para guru melakukan tindak lanjut di sekolah masing-masing secara terjadwal.

Kegiatan ini diikuti oleh 300 (tiga ratus) peserta yang terdiri dari perwakilan Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS) Kecamatan Batujajar, Kecamatan Ngamprah, dan Kecamatan Padalarang.

Penulis: Syifa Andismah
Editor: Udo S

Intervensi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran melalui Kampus Mengajar

Intervensi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran melalui Kampus Mengajar

Bandung Barat (200224), WK ,- Kementerian Pendidikan,  Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melaksanakan Pelepasan Peserta Program Kampus Mengajar Angkatan 7 pada Senin (19/02) yang dilaksanakan secara terpusat di Jakarta dan tersebar di 34 Provinsi, di antaranya Jawa Barat yang digelar di Gedung Serba Guna Tangkuban Parahu BBPMP Jawa Barat, Padalarang.

Program Kampus Mengajar adalah program Kemendikbudristek, yang memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk belajar di luar rutinitas perkuliahan.

“Program ini memberikan pengalaman belajar yang berbeda yang sangat unik bagi para mahasiswa dan tentunya juga bagi para siswa dan guru di sekolah sasaran,” tutur Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi  Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc.

Setelah melewati berbagai rangkaian proses, mulai dari pendaftaran, seleksi hingga pembekalan, sebanyak 32.577 mahasiswa se-Indonesia terpilih untuk mengikuti program tersebut, 3.677 di antaranya berasal dari Provinsi Jawa Barat.  Mereka berasal dari 150 Perguruan Tinggi (PT) yang akan ditugaskan ke-753 satuan pendidikan dan didampingi oleh 408 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari 91 PT. Selama empat bulan  mahasiswa dan DPL akan berkolaborasi bersama para guru dan kepala sekolah dalam menghadirkan pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangkan yang berkaitan dengan literasi dan numerasi.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen)  Dr. Iwan Syahril, Ph.D juga menyampaikan Program Kampus Mengajar berperan penting dalam upaya pemulihan dan transformasi pembelajaran.

“Program ini memegang peranan yang penting dalam membantu pemerintah dalam upaya pemulihan dan transformasi pembelajaran pasca pandemi di satuan pendidikan dasar yang menjadi sekolah sasaran. Dampak nyata kehadiran mahasiswa juga telah terbukti membantu mengakselerasi kemampuan literasi numerasi peserta didik,” jelasnya.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A dalam pesan penugasan mengapresiasi kerja sama berbagai pihak yang telah mendukung program Kampus Mengajar.

 “Berkat gotong royong dan kerja keras berbagai pihak, kita berhasil mengirimkan 112.000 mahasiswa. Angka yang fantasis ini menunjukkan tingginya tingkat kepedulian kita bersama terhadap peningkatan kualitas pendidikan,” ucapnya.

Testimoni dari para alumni pun menjadi hasil nyata keberhasilan program Kampus Mengajar “Saya juga mendengar banyak testimoni dari para alumni tentang semangat dan perjuangan mereka yang membantu terwujudnya pembelajaran yang lebih memerdekaan sekolah kita dan dedikasi tersebut kini telah membuahkan hasil yang nyata; pemulihan pembelajaran yang jauh lebih cepat tercermin dari peningkatan literasi dan numerasi di Indonesia,” tambahnya.

Pelepasan ini secara resmi dilaksanakan dengan penyerahan buku panduan Kampus Mengajar secara simbolis kepada perwakilan mahasiswa oleh pimpinan BBPMP dan BPMP seluruh Indonesia. Koordinator Tim Kerja 3 BBPMP Provinsi Jawa Barat, Dr. Yanti Triana, S. Pd., M. A. didampingi oleh perwakilan Dinas Pendidikan Kota Cimahi dan PIC PDM 10 BBPMP Jawa Barat memberikan simbolis kepada Sela Arselia dari STKIP Pasundan Cimahi dan Adrian Alma Andriansah dari Universitas Pendidikan Indonesia sebagai perwakilan Mahasiswa Kampus mengajar Angkatan 7 Jawa Barat.

Program Kampus Mengajar menjadi kesempatan mahasiswa untuk belajar langsung mengenai berbagai persoalan di dunia pendidikan, dan sebagai modal dalam melakukan perubahan di masa mendatang. Mari bergerak serentak melanjutkan merdeka belajar dengan Kampus Mengajar. (Tim Media)

Skip to content