Bandung Barat, 100624, WK,_-Liputan kali ini, Tim Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat mengunjungi salah satu sekolah yang berada di pusat Kota Cimahi, yaitu Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Cimahi. Sekolah dengan lahan yang terbatas dengan peserta didik 1.555 siswa dengan 44 rombongan belajar ini, terbagi pada dua lokasi. Pada kampus utama terdapat fasilitas lift yang diutamakan untuk pengajar, mengingat bangunan sekolah tersebut memiliki 4 lantai.
Membahas rapor pendidikan, diakui Isnaeni Zakiah, Kepala SMAN 5 Cimahi bahwa rapor pendidikan memberikan banyak manfaat.
“Melalui data yang diperoleh dari rapor pendidikan, kami dapat mengidentifikasi permasalahan yang ada, kemudian merefleksi segala sesuatu yang telah dilaksanakan,” urai beliau,” selanjutnya kita benahi perencanaan dan benahi implementasi program yang akan dilaksanakan.” Semua unsur warga sekolah mau belajar dan memperbaiki diri berdasarkan data yang ada.
Sekolah yang diresmikan tahun 1991 ini, memiliki Tim Penjaminan Mutu Sekolah (TPMS), sebagai tim pertama yang akan membahas rapor pendidikan ini. Setelah itu baru kita rapat dengan seluruh warga sekolah mengenai pembahasan rapor pendidikan ini, tambah Isnaeni.
Ditanya mengenai perbedaan sebelum dan sesudah ada rapor pendidikan, Isnaeni menegaskan bahwa setelah adanya rapor pendidikan, sekolah dapat dengan mudah melihat ketercapaian visi misi nya, mengingat data yang didapat, diyakini objektif, terpercaya dan terintegrasi (dengan solusi pemecahan masalahnya).
Senada dengan Isnaeni, Eni Sumiyarni, wakil Kepala Sekolah Kurikulum SMAN 5 Cimahi, menyatakan telah memanfaatkan hasil rapor pendidikan.
“Kami telah melakukan in house training (IHT) bagi para guru mengenai penyusunan kurikulum pada beberapa waktu lalu,” urainya,”adapun dasar penyusunan disesuaikan dengan hasil langkah pembahasan rapor pendidikan,” tambahnya.
Selain IHT, SMAN 5 Cimahi memiliki komunitas belajar berdasarkan mata pelajarannya. Dimana di dalamnya, guru-guru tersebut saling bertukar pikiran, saling bantu dalam pengisian platform merdeka mengajar, dan mengasah kompetensi sesuai dengan hasil yang diperoleh dari pembahasan rapor pendidikan.
Sementara itu, ditemui di tempat terpisah, Suparman, Pengawas di Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, memaparkan pendampingan yang dilakukan pada sekolah binaannya.
“Kami melakukan pendampingan pada 19 sekolah binaan kami,” jelas beliau,” salah satunya SMAN 5 Cimahi. Semua sekolah melakukan langkah-langkah pembahasan rapor pendidikan, hingga penyusunan perencanaan berbasis data.”
Adanya pendampingan dari pengawas pembina, proses peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan melalui komunitas belajar, serta terutama kepala sekolah yang terbuka, antusias serta mendukung perubahan, membuktikan pemanfaatan rapor pendidikan telah dilakukan oleh SMAN 5 Cimahi sebagai sekolah yang transformatif. (Imanbees dan Mutia)
JAKARTA, 070624,WK – Dalam rangka meningkatkan literasi dan numerasi khususnya di jenjang pendidikan dasar, Provinsi Jabar akan bekerjasama dengan Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI).
Pemerintah Australia dan Indonesia telah meluncurkan sebuah kemitraan pendidikan empat tahun, yakni Program INOVASI dalam rangka mendukung pembelajaran di sekolah-sekolah dasar di Indonesia pada Kamis. Peluncuran program ini bersama enam provinsi mitra termasuk Jabar berlangsung di Jakarta pada 6-7 Juni 2024.
Bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Kementerian Agama (Kemenag), dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), fase ketiga dari program INOVASI ini akan mendukung implementasi serta meluncurkan reformasi dan prioritas pendidikan.
Pemerintah Australia dan Indonesia telah bermitra dalam program INOVASI sejak tahun 2016. Fase ketiga yang baru ini bernilai AUD 55 juta selama 4 tahun (2024-2027) dan akan mendukung Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan pembelajaran inklusif dan pencapaian keterampilan dasar bagi semua siswa sekolah dasar di Indonesia.
Program ini akan memberikan dukungan dan pelatihan bagi para guru dan staf pendidikan di tingkat nasional dan provinsi, seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, Maluku, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
“Seiring dengan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Australia dan Indonesia, kami senang dapat memperluas kemitraan kami di bidang pendidikan dan sekolah dasar ke lebih banyak provinsi, termasuk Jawa Barat dan Maluku,” ujar Madelaine Moss, Minister-Counsellor for Governance and Human Development, Kedutaan Besar Australia saat peluncuran program di Jakarta.
Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek mengatakan bahwa ekosistem pendidikan di daerah merupakan bentuk nyata dari semangat gotong royong dalam sistem pendidikan, yang telah terbukti selama masa pandemi COVID-19. Dengan gotong royong, Indonesia mampu bertahan dari hilangnya waktu belajar selama pandemi. “Pendidikan adalah upaya jangka panjang. Dibutuhkan kolaborasi melalui ekosistem pendidikan untuk memastikan setiap anak mendapatkan layanan pendidikan yang terbaik,” tegasnya.
Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Barat Sri Wahyuningsih mengungkapkan kegembiraannya bahwa Provinsi Jabar terpilih untuk menjadi mitra INOVASI di fase 3.
“Saya senang INOVASI fase 3 menggandeng Jabar. Kami dari BBPMP Jabar akan sepenuhnya mendukung dan bekerjasama dengan INOVASI untuk mewujudkan kabupaten pilot yang dapat dijadikan percontohan untuk kabupaten-kabupaten lainnya,” ujar Sri Wahyuningsih yang akrab dipanggil Bu Ning. Bu Ning menyampaikan siap berkolaborasi di Jabar bersama dengan INOVASI dalam rangka mewujudkan pendidikan yang lebih bermutu dan inklusif di Jabar.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Rohmat Mulyana, menyoroti peran penting ekosistem pendidikan dalam meningkatkan kualitas madrasah. Kemenag melayani lebih dari 10 juta siswa di 87.000 madrasah yang tersebar di seluruh nusantara. Rohmat menekankan bahwa hubungan yang kuat dan kolaborasi antara para pemangku kepentingan lokal, termasuk mereka yang berasal dari sektor pendidikan Islam, mendukung Kemenag untuk menawarkan layanan pendidikan yang komprehensif, berkualitas tinggi, dan merata kepada siswa madrasah. Di bidang pendidikan Islam, jumlah MI di Jabar sebesar 4.208 MI. ini menjadi tantangan bagi Pemprov Jabar karena 95% dari MI tersebut adalah swasta.
Bandung, 070624, Putri Indonesia Duta Pendidikan dan Kebudayaan 2024, Melati Tedja menjadi Narasumber dalam salah satu kegiatan Talkshow yang digelar oleh BBGP Provinsi Jawa Barat di Festival Pendidikan Gedung Sasana Budaya Ganesha ITB Kamis, 30 Mei 2024 lalu.
Dalam perbincangan yang dipandu oleh Moderator Prisilia Dita Sepirasari Mahasiswa Berprestasi dari Universitas Padjadjaran dan Rafila Zhilal dari Universitas Telkom ini, Melati Tedja dan Widya Sarasayu Kusuma Marthagiana,S.H.,M.Kn.. Mojang Pinilih 2011, menceritakan pencapaian prestasi mereka.
Sesuai dengan tema yang diusung, menggali potensi membangun keyakinan diri, mereka saling menimpali dalam menyemangati para pengunjung yang rata-rata berusia pelajar ini untuk terus berusaha meraih cita-cita.
“Jangan takut bermimpi, karena hidup itu hanya sekali,” ujar Widya, bila jatuh kita harus bangun lagi, bila kita gagal, kita harus coba lagi.
“Jangan pernah takut gagal, karena saya berada di posisi ini setelah mengalami kegagalan,” ujar Melati Tedja,” lakukan apa yang bisa kita usahakan, lalu sisanya serahkan segalanya pada yang kuasa.” Segala sesuatu yang dapat kita atur, ya usahakan, sisanya tidak usah dipikirkan , yang penting kita udah effort.
Di sesi tanya jawab, seorang peserta bernama Haki menanyakan kepada Melati Tedja dan Widya Sarasayu, keinginan mereka bila dilahirkan kembali. Keduanya dengan tegas mengungkapkan menjadi dirinya seperti saat ini.
Kegiatan talkshow ini diakhiri oleh Pagelaran Mode Busana dari SMKN 9 Bandung dengan tema Nyawang Karya Pamanah Rasa, dengan menampilkan desain hasil karya siswa siswinya.
Kegiatan ini ditujukan untuk menarik animo pengunjung Festival Pendidikan Jawa Barat, khususnya usia pelajar.
Kota Bandung, 29052024, WK,- “Kita harus sepakat berkomitmen pendidikan harus maju, pendidikan harus utama, mari kita jadikan pendidikan yang bermutu memutus mata rantai kemiskinan. Dan jadikan pendidikan yang maju, bermutu, melahirkan rasa percaya diri,” tegas Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd., Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat pada Sambutan Pembukaan kegiatan Festival Pendidikan Jawa Barat yang diselenggarakan di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB.
Pendidikan bermutu tidak bisa terwujud tanpa berkolaborasi baik itu pihak pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, maupun seluruh warga sekolah. Seluruh elemen pendidikan harus memiliki semangat berkobar, yaitu semangat saling berkolaborasi, sambung beliau.
Senada dengan hal tersebut, Plh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Drs. Mochamad Ade Afriandi., M.T., menyatakan dalam sambutannya agar pameran di Festival Pendidikan ini tidak hanya menjadi ajang untuk menampilkan hasil karya, tetapi menjadi wadah inspirasi dan kolaborasi bagi seluruh pemangku kepentingan bagi pendidikan
“Mari kita sama-sama memperkuat komitmen dalam meningkatkan mutu pendidikan, memperluas akses pendidikan yang beragam, dan mengedapankan pendidikan karakter yang luhur,” tegas beliau.
Pembukaan secara resmi kegiatan yang diselenggarakan secara berkolaborasi oleh 11 UPT ini, ditandai dengan pemukulan kendang bersama oleh Kepala Balai Bahasa, Dr. Herawati, S.S., M.A., Kepala Balai Besar Guru Penggerak, Mohamad Hartono, S.H., M.Ed., Kepala BBPMP Provinsi Jawa Barat, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd, Plh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Mochamad Ade Afriandi, M.T. serta Plh. Sekda Kota Bandung, Hikmat Ginanjar.
Festival Pendidikan Jawa Barat ini diselenggarakan tanggal 29 s.d. 31 Mei 2024 dengan dipenuhi berbagai kegiatan pendidikan serta pameran pendidikan dari 83 peserta, berlangsung dari pukul 8.00 hingga 16.00 setiap harinya. (Mutia)
Bandung, 29052024, WK, – Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat turut memeriahkan kegiatan Festival Pendidikan Jawa Barat dengan menyelenggarakan Gelar Wicara Gerakan Sekolah Sehat, dengan narasumbernya yang akan menyampaikan Best Practice sekolah dalam pencapaian UKS dan Adiwiyata, dalam mewujudkan generasi sehat, cerdas dan berkarakter, yaitu:
1. SMPN 5 Kota Bogor: Pemenang lomba UKS Nasional 2019
2. SDN 240 Cijerah kota Bandung: Pemenang Penghargaan Adiwiyata Nasional 2023
Seperti diketahui sebelumnya, dalam rangka menyemarakkan Bulan Merdeka Belajar dan memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2024, sebelas Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan Satuan Kerja (Satker) di Wilayah Jawa Barat, bersinergi untuk menyelenggarakan Festival Pendidikan Jawa Barat. Acara ini akan berlangsung selama tiga hari, yaitu tanggal 29 hingga 31 Mei 2024, di Gedung Sabuga Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Tamansari No. 73, Kota Bandung, Jawa Barat dengan mengangkat tema “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”
Selain itu, BBPMP Provinsi Jawa Barat akan menggelar Donor Darah pada tanggal 30 hingga 31 Mei 2024, bertempat di ruang Medis Gedung Sabuga. Link pendaftaran untuk menjadi pendonor adalah di https://bit.ly/DonordarahHardiknas dari pukul 09.00 s.d. 12.00 dengan kuota maksimal 100 orang pendonor setiap harinya.
Sebelas UPT dan Satuan Kerja (Satker) Jawa Barat yang berkolaborasi dalam penyelenggaraan Festival Pendidikan Jawa Barat 2024 meliputi; (1) Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Barat; (2) Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Barat; (3) Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Jawa Barat; (4) Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian; (5) Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar); (6) Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI); (7) Balai Bahasa Jawa Barat; (8) Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IX; (9) SEAMEO Regional Center for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel (QITEP) in Language (SEAQIL); (10) SEAMEO Regional Center for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel (QITEP) in Science (SEAQIS), dan (11); Centre Of Early Childhood Care Education and Parenting (CECCEP).
Selain sebelas UPT dan Satker, berbagai Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah, dan Komunitas turut memeriahkan Festival Pendidikan Jawa Barat 2024. Kolaborasi antar lembaga pendidikan ini menegaskan komitmen bersama untuk Melanjutkan Merdeka Belajar.