Gerakan Sekolah Sehat:Mewujudkan Generasi Cerdas Berkarakter di Jawa Barat

Gerakan Sekolah Sehat:Mewujudkan Generasi Cerdas Berkarakter di Jawa Barat

Bandung, 29 Mei 2024, WK, – Seminar bertajuk “Bergerak Bersama Wujudkan Generasi Cerdas Berkarakter” yang diselenggarakan BBPMP Provinsi Jawa Barat di Aula Gedung Sabuga, Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam rangka Festival Pendidikan Jawa Barat 2024, sukses menarik perhatian para pendidik dan pemangku kepentingan pendidikan di Jawa Barat. Seminar ini menjadi wadah bagi mereka untuk saling berbagi pengalaman dan strategi dalam mewujudkan sekolah sehat dan berkarakter.

Seminar ini menghadirkan dua narasumber inspiratif, yaitu Siti Nur Rohmah dari SMPN 5 Kota Bogor dan Aidah Andanawari dari SDN 240 Cijerah Kota Bandung. Keduanya merupakan penerima penghargaan bergengsi di bidang pendidikan, yaitu SMPN 5 Kota Bogor sebagai Pemenang Lomba UKS tahun 2019 kategori Best Achievement dan SDN 240 Cijerah Kota Bandung sebagai penerima penghargaan Adiwiyata Nasional tahun 2023.

Praktik Baik SMPN 5 Kota Bogor: Menanamkan Kebiasaan Sejak Dini

Siti Nur Rohmah memaparkan berbagai praktik baik yang diterapkan di SMPN 5 Kota Bogor dalam mewujudkan sekolah sehat dan berkarakter. SMPN 5 Kota Bogor memiliki slogan “Generasi Milenial Cemerlang” yang mencerminkan komitmen mereka dalam membangun generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter.

Salah satu program unggulan SMPN 5 Kota Bogor adalah “Gemas” (Gema Membersihkan Sekolah) dan “Gemil” (Generasi Milenial Cemerlang). Program-program ini menanamkan kebiasaan hidup sehat dan disiplin kepada para siswa sejak dini.

“Kami juga membentuk kader kesehatan remaja dan berbagai duta, seperti duta siaga stunting dan duta anti minuman bersoda,” jelas Siti Nur Rohmah. “Program-program kami diberi nama yang menarik dan mudah diingat, seperti ‘Mariksa Mari Kita Sarapan’ dan ‘Sehat Cantik Tiap Hari Tanpa Sampah dan Plastik’.”

SMPN 5 Kota Bogor juga berhasil mendapatkan sertifikat halal MUIuntuk jajanan di sekolah. Hal ini menunjukkan komitmen mereka dalam menyediakan makanan yang sehat dan aman bagi para siswa.

Kebun Sekolah SDN 240 Cijerah Kota Bandung: Mencintai Alam dan Berbagi

Aidah Andanawari, narasumber kedua, berbagi pengalaman SDN 240 Cijerah Kota Bandung dalam meraih penghargaan Adiwiyata Nasional 2023. Kebun sekolah seluas 1800 meter persegi menjadi salah satu kekuatan utama mereka.

“Kebun sekolah ini menjadi tempat belajar bagi siswa untuk mengenal dan mencintai alam,” kata Aidah Andanawari. “Kami juga menanamkan karakter peduli lingkungan hidup kepada para siswa melalui berbagai kegiatan, seperti menanam pohon, memelihara hewan, dan mengolah sampah.”

SDN 240 Cijerah Kota Bandung juga memiliki program CIBI Cijerah Indah Berbagi Istimewa“. Program ini bertujuan untuk menanamkan karakter berbagi dan inklusi kepada para siswa.

Kunci Keberhasilan: Kemitraan dan Kolaborasi

Di sesi tanya jawab, para peserta seminar antusias menggali informasi tentang kiat-kiat sukses kedua sekolah tersebut. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah tentang bagaimana melibatkan orang tua agar terbentuk sekolah sehat dan juara.

“Kunci utama adalah kemitraan dan kolaborasi dengan semua pihak, termasuk orang tua,” jawab Siti Nur Rohmah. “Kami membangun komunikasi yang baik dengan orang tua melalui berbagai media, seperti grup WhatsApp dan pertemuan rutin.”

Aidah Andanawari menambahkan, “Sosialisasi dan edukasi kepada orang tua juga sangat penting. Kami sering mengadakan seminar dan workshop untuk meningkatkan pengetahuan orang tua tentang pentingnya sekolah sehat dan berkarakter.”

Seminar ini memberikan banyak inspirasi bagi para peserta untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah mereka masing-masing. Gerakan Sekolah Sehat terbukti menjadi salah satu strategi yang efektif dalam mewujudkan generasi cerdas berkarakter.

Penulis: Sofi dan Wiwin

Festival Pendidikan Jawa Barat 2024 Menguatkan Komitmen Merdeka Belajar Berkelanjutan

Festival Pendidikan Jawa Barat 2024 Menguatkan Komitmen Merdeka Belajar Berkelanjutan

Bandung, 29052024, WK, – Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat menyemarakkan Bulan Merdeka Belajar dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2024, 11 Unit Pelaksana Teknis (UPT), LLDIKTI, PTN, dan PTS Kemdikbudristek berkolaborasi untuk menyelenggarakan Festival Pendidikan Jawa Barat pada tanggal 29 sampai 31 Mei 2024 di Sabuga ITB yang beralamat di Jl. Tamansari No. 73, Kota Bandung, Jawa Barat. Tema peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2024 adalah “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”.

Kolaborasi ini melibatkan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Barat, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Jawa Barat, Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Barat, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar), Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI), Balai Bahasa Jawa Barat, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IX, SEAMEO Regional Center for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel (QITEP) in Language (SEAQIL), SEAMEO Regional Center for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel (QITEP) in Science (SEAQIS), dan Centre Of Early Childhood Care Education and Parenting (CECCEP).

Selain sebelas UPT dan Satker, acara ini juga melibatkan berbagai Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah, maupun Komunitas. Sinergitas antar lembaga pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam rangka keberlanjutan merdeka belajar. Kolaborasi antara guru, yayasan, dan instansi pendidikan dapat mempercepat transformasi pendidikan di Indonesia melalui Kurikulum Merdeka.

Festival Pendidikan Jawa Barat menampilkan 83 stand pameran dan berbagai layanan bagi insan pendidikan dan masyarakat, inovasi dari 11 UPT, perguruan tinggi, dinas pendidikan provinsi, 27 dinas pendidikan kabupaten/kota, Indonesiana TV, sebagai salah satu target capaian perguruan tinggi. Selain pameran dan layanan, terdapat 37 kegiatan dalam Festival Pendidikan Jawa Barat seperti Talkshow menggali Potensi bersama Puteri Indonesia, seminar, simposium, bincang edukasi Stop Kekerasan, Symposium Science, Technology, Engineering, and Math (STEM), Talkshow Mindful Parenting, Talkshow Festival Kurikulum Merdeka, hingga Donor Darah.

Acara ini yang buka oleh PJ Gubernur Jawa Barat yang diwakili oleh Plh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Bapak Mochamad Ade Afriandi bertujuan untuk menguatkan ekosistem pendidikan dan kebudayaan serta membangkitkan semangat kolaborasi dalam melanjutkan gerakan Merdeka Belajar di Provinsi Jawa Barat. Dalam sambutannya Ade menyampaikan Festival Pendidikan Jawa Barat 2024 dapat memperkuat komitmen seluruh pihak di bidang pendidikan di Provinsi Jawa Barat terhadap pentingnya peran pendidikan dalam membangun peradaban dan meningkatkan daya saing bangsa. Acara ini juga bertujuan untuk mendekatkan layanan UPT dan Satuan Kerja Wilayah Jawa Barat kepada masyarakat sekaligus meningkatkan potensi pendidikan, tidak hanya sebagai proses pembelajaran konvensional namun juga sebagai wujud inovasi di setiap lembaga yang berada di bawah naungan Kemdikbud dilingkungan Jawa Barat.”Tutup Ade.

Dalam sambutan selanjutnya, Kepala BBGP Jabar, Ibu Dra. Sri Wahyuni, M.Pd, menyampaikan Festival Pendidikan Jawa Barat 2024 menjadi wadah penting untuk mensosialisasikan keberlanjutan gerakan Merdeka Belajar sesuai dengan pesan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim. Acara ini bertujuan untuk memperkokoh ekosistem pendidikan dan kebudayaan, serta membangkitkan semangat kolaborasi dalam melanjutkan gerakan Merdeka Belajar di Provinsi Jawa Barat.”Tutup Sri.*** (Penulis Doni TP, Editor….)

BBPMP Provinsi Jawa Barat Menyelenggarakan  Gelar Wicara dan Donor Darah di Festival Pendidikan Jawa Barat

BBPMP Provinsi Jawa Barat Menyelenggarakan  Gelar Wicara dan Donor Darah di Festival Pendidikan Jawa Barat

Bandung, 29052024, WK, – Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat turut memeriahkan kegiatan Festival Pendidikan Jawa Barat dengan menyelenggarakan Gelar Wicara Gerakan Sekolah Sehat, dengan narasumbernya yang akan menyampaikan Best Practice sekolah dalam pencapaian UKS dan Adiwiyata, dalam mewujudkan generasi sehat, cerdas dan berkarakter, yaitu:

1. SMPN 5 Kota Bogor: Pemenang lomba UKS Nasional 2019

2. SDN 240 Cijerah kota Bandung: Pemenang Penghargaan Adiwiyata Nasional 2023

Seperti diketahui sebelumnya, dalam rangka menyemarakkan Bulan Merdeka Belajar dan memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2024, sebelas Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan Satuan Kerja (Satker) di Wilayah Jawa Barat, bersinergi untuk menyelenggarakan Festival Pendidikan Jawa Barat. Acara ini akan berlangsung selama tiga hari, yaitu tanggal 29 hingga 31 Mei 2024, di Gedung Sabuga Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Tamansari No. 73, Kota Bandung, Jawa Barat dengan mengangkat tema “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”

Selain itu, BBPMP Provinsi Jawa Barat akan menggelar Donor Darah pada tanggal 30 hingga 31 Mei 2024, bertempat di ruang Medis Gedung Sabuga. Link pendaftaran untuk menjadi pendonor adalah di https://bit.ly/DonordarahHardiknas dari pukul 09.00 s.d. 12.00 dengan kuota maksimal 100 orang pendonor setiap harinya.

Sebelas UPT dan Satuan Kerja (Satker) Jawa Barat yang berkolaborasi dalam penyelenggaraan Festival Pendidikan Jawa Barat 2024 meliputi; (1) Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Barat; (2) Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Barat; (3) Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Jawa Barat; (4) Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian; (5) Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar); (6) Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI); (7) Balai Bahasa Jawa Barat; (8) Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IX; (9) SEAMEO Regional Center for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel (QITEP) in Language (SEAQIL); (10) SEAMEO Regional Center for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel (QITEP) in Science (SEAQIS), dan (11); Centre Of Early Childhood Care Education and Parenting (CECCEP).

Selain sebelas UPT dan Satker, berbagai Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah, dan Komunitas turut memeriahkan Festival Pendidikan Jawa Barat 2024. Kolaborasi antar lembaga pendidikan ini menegaskan komitmen bersama untuk Melanjutkan Merdeka Belajar.

Penguatan Peran Pengawas/Penilik dan Mitra Wajib PAUD dan SD dalam Penerapan Perubahan Pembelajaran

Penguatan Peran Pengawas/Penilik dan Mitra Wajib PAUD dan SD dalam Penerapan Perubahan Pembelajaran

Bandung Barat 28/05-2024, WK – Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Jawa Barat kembali melakukan pendampingan kepada pengawas/penilik dan mitra PAUD dan SD dalam penguatan peran pendampingan penerapan perubahan pembelajaran untuk mendukung Gerakan Transisi PAUD SD yang Menyenangkan. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Penguatan Kapasitas Pengawas/Penilik dan Mitra PAUD dan SD yang telah dilaksanakan pada tanggall 30 April  dan 20 Mei 2024 dalam rangka dalam penguatan peran pendampingan penerapan perubahan pembelajaran dalam memahami  6 kemampuan fondasi.

Dini Irawati, Ketua Tim Kerja Inovasi dan Transformasi Pembelajaran pada saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, pengawas dan penilik serta mitra PAUD dan SD dapat menjalankan fungsinya dengan melakukan kegiatan pendampingan dalam peningkatan kualitas layanan  tata Kelola dan pembelajaran pada satuan Pendidikan, ungkapnya. Kemampuan fondasi merupakan kemampuan yang perlu dipenuhi agar peserta didik dapat melewati masa transisi PAUD ke SD awal dengan baik, imbuh Dini

Narasumber pertama, Sri Purwanti, Widyaprada BBPMP Jawa Barat sebagai yang mengusung topik  “Merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar anak melalui asesmen di SD kelas awal”, menyampaikan bahwa asesmen awal untuk mengenali kemampuan fondasi peserta didik di awal pembelajaran itu berpusat pada peserta didik dan menyenangkan, sederhana dan realistis serta bermakna. Dijelaskan juga langkah-langkah dalam melakukan asesmen awal, bagaimana cara menindaklanjuti hasil dari asesmen awal yang telah dilakukan untuk mengenal peserta didik baru, identifikasi capaian anak melalui asesmen sumatif, teknik dan instrumen yang digunakan untuk melakukan asesmen sumatif pada SD kelas awal.

Narasumber kedua, Sri  Lilis Herliyanti, Widyaprada BBPMP Jawa Barat juga berbagi informasi tentang proses pembelajaran yang diinginkan di SD kelas awal. Keterampilan yang perlu dimiliki oleh guru agar dapat melangsungkan pembelajaran yang membangun kemampuan fondasi secara efektif, ada enam indikator yang menggambarkan pembelajaran yang diinginkan antara lain; (1) tujuan pembelajaran tidak hanya fokus pada calistung dan hapalan,  (2) proses belajar tidak mensyaratkan anak bisa baca tulis hitung, (3) prosesnya menyenangkan, (4) metodenya interaktif dan membangun keterhubungan,  (5) asesmen tidak berupa testing,  (5) hasil asesmen yang disampaikan kepada orang tua bukan hanya nilai, melainkan kemampuan anak yang sudah bisa dan belum bisa, jelasnya.

Sebagai  kata pamungkas  kegiatan ini, ketua PIC PDM 09 Sri Lilis Herliyanti berharap  bahwa pengawas, penilik dan mitra merupakan unsur yang penting dalam meluruskan miskonsepsi, dan mendampingi satuan Pendidikan dalam mewujudkan sekolah yang kita cita-citakan, ungkapnya. Pembelajaran yang berpusat pada murid, pendidik yang reflektif, gemar belajar, berbagi, berkolaborasi, dan iklim sekolah yang aman, inklusif, dan merayakan kebinekaan, sehingga murid memiliki kompetensi dan karakter Pancasila, pungkasnya.

SALAM TRANSISI
Satu Tim
Satu Tujuan
Transisi PAUD-SD Yang Menyenangkan

Penulis: PDM 9

FGD Guru Penggerak: BBPMP Percepat Transformasi Pendidikan

FGD Guru Penggerak: BBPMP Percepat Transformasi Pendidikan

Bandung, 21 Mei 2024, WK, – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat menggelar Focus Group Discussion (FGD) Tindak Lanjut Kebijakan Program Guru Penggerak. Kegiatan yang berlangsung di Fox Harris Hotel City Center Bandung selama 3 hari ini (20-22 Mei 2024) diikuti oleh 94 peserta dari berbagai instansi terkait, termasuk Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Barat, penanggung jawab program Guru Penggerak menjadi kepala sekolah (KS)/ pengawas sekolah (PS), Admin Aplikasi Sistem KS-PS Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi, dan Perwakilan BKD/BKPSDM Kabupaten/Kota/Provinsi di Jawa Barat.

FGD ini bertujuan untuk menyamakan persepsi tentang kebijakan keberlanjutan Program Guru Penggerak, mempercepat pengangkatan Guru Penggerak menjadi Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah di daerah, dan memutakhirkan data rencana pemberdayaan dan pengangkatan Guru Penggerak menjadi Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah. Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat, Sri Wahyuningsih, dalam sambutannya menyampaikan regulasi terbaru tentang Surat Edaran Bersama Nomor 5 Tahun 2024 tentang percepatan pengangkatan kepala sekolah dan kepala sekolah. “Surat Edaran Bersama ini merupakan bukti komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat transformasi pendidikan di Jawa Barat,” jelasnya tegas.

Lebih lanjut, beliau mengingatkan para peserta FGD bahwa telah ada komitmen pemda terhadap kebijakan kurikulum merdeka, termasuk akselerasi program guru penggerak menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah. “Mari kita jadikan Jawa Barat sebagai kahiji dalam transformasi layanan pendidikan melalui kolaborasi yang kuat antar pemangku kepentingan”. Terakhir, beliau pun mengajak para peserta FGD untuk melakukan pendampingan kualitas pendidikan di daerah masing-masing. “Bersama-sama, kita ciptakan transformasi layanan pendidikan yang berkualitas dan bermutu bagi seluruh anak bangsa, khususnya di Jawa Barat,” pungkasnya dengan penuh semangat.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Kemitraan dan Advokasi, Yanti Triana, dalam laporannya menjelaskan bahwa FGD ini menghadirkan narasumber dari Ditjen GTK, KemenPAN RB, Kemendagri, dan Ditjen GTK Kemendikbudristek untuk membahas materi seperti kebijakan keberlanjutan program guru penggerak, alur persetujuan perhitungan kebutuhan jabatan fungsional guru, pengawas, dan penilik, kewenangan kepala daerah, dalam aspek kepegawaian khususnya pengangkatan kepala sekolah dan pengawas sekolah, dan pemutakhiran data rencana pemberdayaan dan pengangkatan guru penggerak menjadi kepala sekolah/ pengawas sekolah.

Metode diskusi yang digunakan dalam FGD ini memadukan paparan kebijakan, diskusi pleno dan kelompok, praktik pengisian aplikasi dasbor Guru Penggerak menjadi Kepala Sekolah dan Kepala Sekolah, serta berbagi praktik baik tentang pengangkatan Guru Penggerak menjadi Kepala Sekolah dan Kepala Sekolah. Diharapkan melalui FGD ini, akan tercipta sinergi dan kolaborasi antar instansi terkait untuk mempercepat transformasi pendidikan melalui kepemimpinan Guru Penggerak.

Penulis: Ujang Rahmat

Transparansi PPDB: Tips Inspiratif dari SMANCIS

Transparansi PPDB: Tips Inspiratif dari SMANCIS

Fotografer: Syifa Andismah

Bandung Barat, 20052024, WK, – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) merupakan momen penting bagi para calon peserta didik dan orang tua. Seperti di SMAN 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat yang memahami hal ini dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan PPDB yang humanis, transparan, dan informatif.

Seperti yang disampaikan oleh Wakil Kepala Humas SMAN 1 Cisarua atau yang dikenal dengan Smancis, Nur Iman, S.Pd, pada Senin (20/05) “Secara umum, kami memberikan pelayanan PPDB dengan baik. Ketika ada calon peserta didik yang tidak lolos jalur pilihannya, kami selalu memberikan informasi dan alternatif”.

“Bagi kami, penting untuk memastikan bahwa semua calon peserta didik mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dan memiliki alternatif pilihan jika tidak lolos jalur pilihannya. Alternatif tersebut bisa berupa sekolah lain atau jalur SMK, karena SMK tidak mengenal zonasi” lanjutnya.

Upaya SMAN 1 Cisarua Menciptakan PPDB Transparan

“Sistem zonasi memang dapat menyebabkan ketimpangan kualitas pendidikan antar sekolah, tetapi hal ini merupakan kebijakan pemerintah yang harus kami ikuti,” ujar Nur Iman. “Tantangan utama kami adalah memastikan standar proses pendidikan yang baik untuk semua peserta didik, meskipun input peserta didik menjadi lebih beragam karena sistem zonasi,” lanjutnya.

“Kami di SMAN 1 Cisarua selalu berusaha untuk membantu calon peserta didik dalam proses PPDB. Bagi yang mengalami kesulitan, kami siap membantu dengan memberikan informasi dan panduan,” kata Nur Iman.

“Beberapa calon peserta didik mungkin tidak diterima karena berbagai alasan, seperti kesalahan input koordinat, verifikasi data yang belum lengkap, letak sekolah, persepsi yang keliru, atau kurangnya sosialisasi PPDB,” jelasnya.

“Kami terus berusaha untuk melakukan sosialisasi PPDB secara aktif kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang familiar dengan teknologi, penting untuk memberikan informasi yang benar dan akurat kepada calon peserta didik agar mereka dapat memahami proses PPDB dengan baik,” lanjutnya.

Nur Iman juga menjelaskan bahwa kejuaraan juga dipertimbangkan dalam PPDB dan calon peserta didik yang memiliki sertifikat kejuaraan akan mendapatkan nilai tambahan. Ia juga menambahkan bahwa SMAN 1 Cisarua pernah menerima pendaftaran tim untuk beberapa cabang olahraga, seperti basket dan sepak bola. Lebih lanjut, Nur Iman menyampaikan bahwa prestasi akademik masih menjadi salah satu faktor penting dalam PPDB, namun bobotnya tidak sebesar dulu karena adanya sistem zonasi. Ia juga menjelaskan bahwa prestasi non-akademik, seperti kejuaraan olahraga dan seni, juga dipertimbangkan dalam PPDB dan calon peserta didik harus menyertakan laporan dan sertifikat untuk membuktikan prestasinya.

Teknologi Mengubah Wajah PPDB di SMAN 1 Cisarua

sumber: SmanSatu Cisarua (@sman1cisarua_) • Instagram photos and videos

Pihak SMAN 1 Cisarua menyadari bahwa tidak semua orang memiliki akses dan kemampuan untuk menggunakan teknologi. Oleh karena itu, mereka menyediakan pendampingan bagi calon peserta didik yang kesulitan mendaftar online pada hari pertama dan kedua. Selain itu, SMAN 1 Cisarua juga menyediakan dua operator untuk membantu calon peserta didik yang ingin mendaftar secara offline.

SMAN 1 Cisarua selalu berusaha untuk meningkatkan transparansi PPDB dengan menyediakan informasi yang lengkap dan mudah diakses. Hal ini termasuk informasi tentang syarat pendaftaran, tahapan pendaftaran, dan hal-hal teknis lainnya. SMAN 1 Cisarua juga selalu mengadakan sosialisasi PPDB dengan mengundang berbagai pihak terkait, seperti RT/RW, Camat, Kapolres, dan unsur terkait tingkat kecamatan. Selain itu, SMAN 1 Cisarua juga akan memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan informasi PPDB, termasuk instagram sekolah.

Di SMAN 1 Cisarua, kami berkomitmen untuk menyediakan informasi PPDB yang lengkap dan mudah diakses oleh semua calon peserta didik,” ujar Wakil Kepala Humas SMAN 1 Cisarua. “Oleh karena itu, kami mempublikasikan semua informasi terkait PPDB, seperti jadwal, persyaratan, tahapan pendaftaran, dan sistem seleksi, secara luas melalui website resmi sekolah, media sosial, dan sosialisasi langsung kepada masyarakat,” lanjutnya.

“Website resmi SMAN 1 Cisarua memiliki halaman khusus PPDB yang berisi semua informasi penting terkait PPDB, seperti jadwal, persyaratan, tahapan pendaftaran, dan sistem seleksi, selain itu kami juga menggunakan media sosial SMAN 1 Cisarua untuk menyebarkan informasi terkait PPDB kepada masyarakat luas,” jelasnya.

Transparansi dalam proses penerimaan peserta didik baru memiliki banyak manfaat. Hal ini dapat membantu mengurangi kecemasan dan stres bagi siswa, meningkatkan kepercayaan terhadap administrasi sekolah, dan memastikan bahwa proses penerimaan berlangsung secara adil dan merata.

SMAN 1 Cisarua berkomitmen untuk menerapkan sistem PPDB yang transparan dan akuntabel. Hal ini dilakukan untuk memastikan proses PPDB yang adil, objektif, dan kredibel, serta untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap sekolah.

Mari kita bersama-sama membangun sistem penerimaan peserta didik baru yang transparan, adil, dan akuntabel. Dengan demikian, semua siswa di Indonesia dapat memiliki kesempatan yang sama untuk meraih cita-cita mereka.

Skip to content