Kegitan GSS di SDN 035 Soka Kota Bandung

BANDUNG – Ratusan murid SD Negeri Soka Bandung  diajak menanam pohon oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk menjaga lingkungan bersih dan sehat. 

“Gerakan Sekolah Sehat (GSS) untuk  untuk meningkatkan kesadaran siswa, guru, dan seluruh warga sekolah tentang pentingnya menjaga lingkungan,” ujar Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Barat Sri Wahyuningsih, Jumat (06/09/2024).

Sri mengatakan, salah satu fokus utama GSS adalah mendorong partisipasi aktif sekolah dalam upaya pengendalian perubahan iklim.
“Sebagai bagian dari UPT Kemendikbudristek, BBPMP Jawa Barat menginisiasi gerakan menanam pohon dan menjaga kebersihan sekolah,” ujarnya. 

Kegiatan ini mengajak seluruh warga sekolah untuk terlibat aktif dalam upaya pelestarian lingkungan. Dengan menanam pohon, sekolah tidak hanya berkontribusi dalam menyerap karbon dioksida, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan asri.

Menurut Sri, gerakan menanam pohon, tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan sekolah, tetapi juga memiliki manfaat yang lebih luas disntaranya meningkatkan kesadaran lingkungan, menciptakan lingkungan belajar yang nyaman. “Sekolah yang hijau dan bersih akan memberikan suasana belajar yang lebih nyaman dan menyenangkan bagi siswa,” ujarnya. 

Sri  mengatakan, meskipun antusiasme sekolah dalam mengikuti gerakan ini sangat tinggi, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi.

Salah satunya adalah perbedaan tingkat partisipasi antara satu sekolah dengan sekolah lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kebijakan daerah, dukungan dari kepala sekolah, dan ketersediaan sumber daya.

Namun, tantangan ini juga membuka peluang untuk perbaikan.

Dengan terus melakukan sosialisasi dan memberikan dukungan yang memadai, diharapkan semakin banyak sekolah yang terlibat aktif dalam gerakan ini. 

“Selain itu, penting juga untuk melibatkan pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak swasta dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan di sekolah,” ujar Sri.

Sri Wahyuningsih, mengatakan,  perubahan iklim telah menjadi isu global yang mendesak. 

‘Kenaikan suhu bumi, cuaca ekstrem, dan naiknya permukaan air laut adalah beberapa dampak nyata dari perubahan iklim yang mengancam keberlangsungan hidup manusia dan ekosistem,” ujarnya.
 
Menurut Sri,  di Indonesia, deforestasi menjadi salah satu penyebab utama perubahan iklim.

Hilangnya hutan tidak hanya mengurangi penyerapan karbon dioksida, tetapi juga memicu berbagai masalah lingkungan lainnya.

(Berita ini telah ditayangkan Gerakan Sekolah Sehat Menanam Pohon, Dukung Pengendalian Perubahan Iklim – Tribunjabar.id (tribunnews.com))

Skip to content