Kab. Pangandaran, BBPMP Provinsi Jawa Barat – Dalam rangka melakukan sosialisasi dan advokasi Implementasi Kurikulum Merdeka kepada Pemerintah Daerah, Kabag Umum Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat, Mardi Wibowo, SS., MAP, beserta tim, mengadakan kunjungan kerja pimpinan di Kabupaten Pangandaran, Senin 8 Agustus 2022.
Tim BBPMP Provinsi Jawa Barat terlebih dahulu disambut oleh Kepala Dinas Pendidikan, Dr. H. Agus Nurdin, M.Pd beserta jajaran di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pangandaran.
Disampaikan oleh Mardi, Kabupaten Pangandaran merupakan kabupaten kelima yang dikunjungi oleh BBPMP Provinsi Jawa Barat dalam rangkaian audiensi terkait Implementasi Kurikulum Merdeka.
Tim yang dipimpinnya ingin memperoleh informasi secara komprehensif terkait dengan dukungan Pemerintah Daerah terhadap kebijakan-kebijakan yang digulirkan oleh Kemdikbudristek
“Kabupaten Pangandaran merupakan salah satu kabupaten yang mengalami kenaikan persentase adoption rate (pada Platform Merdeka Mengajar) yang cepat dalam beberapa hari terakhir”, tutur Mardi.
Menyambut tujuan rombongan, Agus menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan mendukung sepenuhnya kebijakan Implementasi Kurikulum Merdeka. Menurutnya, guru tidak perlu khawatir dengan pergantian kurikulum, karena kurikulum yang baik adalah kurikulum yang adaptif.
Agus menambahkan bahwa pihaknya mengerahkan seluruh personil di bidang PAUD, SD, dan SMP untuk mendorong kepala sekolah dan guru-guru untuk melakukan eksplorasi Platform Merdeka Mengajar (PMM).
“Guru-guru jangan hanya log in ke PMM, tapi PMM harus dipakai untuk belajar. Dan tidak ada alasan gangguan internet, karena kami sudah memberikan bantuan pemasangan internet bagi semua sekolah di Pangandaran”, imbuh Agus.
Selanjutnya, rombongan BBPMP Provinsi Jawa Barat, didampingi oleh pihak Dinas Pendidikan, melakukan kunjungan ke satuan pendidikan yang menerapkan Kurikulum Merdeka Mandiri Berubah yaitu ke SD IT Annahar dan TK Merpati.
Kunjungan ke satuan pendidikan dimaksudkan untuk mengobservasi kesiapan sekolah dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka jalur mandiri, serta memotret praktik baik atau tantangan penerapan praktik baik persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka.
Seusai melaksanakan kunjungan ke satuan pendidikan, tim melanjutkan audiensi dengan Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata, Bunda PAUD/Literasi, Hj. Ida Nurlaela Wiradinata beserta jajaran Dinas Pendidikan di lokasi Kampung Turis, di pantai Pangandaran.
“Kami sengaja mengadakan audiensi ini di Kampung Turis, selain untuk promosi wisata, juga untuk mendapatkan suasana Merdeka Belajar”, ujar Sekertaris Dinas, Dodi Djubardi, S.Pd.
Selanjutnya, pimpinan rombongan menyampaikan tujuan audiensi serta data capaian Kabupaten Pangandaran di antaranya adoption rate PMM yang sudah mencapai 98,76% per 7 Agustus 2022.
“Dari 472 satuan pendidikan jenjang PAUD, SD, dan SMP yang mendaftar Implementasi Kurikulum Merdeka, seluruhnya sudah log in, tetapi masih ada sekitar 149 yang belum mulai pembelajaran”, tutur Mardi.
Menanggapi tujuan kegiatan, Bupati Pangdaran menyampaikan apresiasi atas kunjungan kerja yang dilaksanakan oleh BBPMP Provinsi Jawa Barat.
“Sebagai daerah baru, persoalan mendasar (yang mendapat perhatian utama) adalah pendidikan, kesehatan, parisiwisata, dan infrastruktur”, tutur Jeje.
Menurutnya, pendidikan merupakan investasi jangka panjang sehingga sudah semestinya mendapatkan perhatian besar. Berkaca dari perkembangan pendidikan di Jepang, Jeje menyampaikan bahwa bagaimana pendidikan yang mendapat perhatian besar dari pemerintah akan menghasilkan peradaban yang besar pula.
Jeje menyampaikan bahwa perhatian besar Pemda Kabupaten Pangandaran terhadap pendidikan dibuktikan dengan porsi pengalokasian anggaran yang besar untuk bidang pendidikan.
Selain itu, Bupati telah menerbitkan Peraturan Bupati Nomor Kabupaten Pangandaran Nomor 58 Tahun 2017 tentang Pendidikan Karakter di Kabupaten Pangandaran. Pendidikan karakter yang ingin dikuatkan bagi warga Pangandaran adalah Karakter Agama, Seni Budaya, dan Pramuka.
“Karena saya ingin menguatkan karakter aku seorang Muslim, Aku orang Sunda, dan Aku Orang Indonesia”, tegas Jeje.
Menutup sesi audiensi, Jeje menambahkan bahwa seorang guru harus bisa mereview apa yang sedang terjadi di dunia untuk bisa menyiapkan anak didik menghadapi masa depan. Selain itu, guru harus inovatif; dan kesadaran adalah kunci penting.
(Tintin Kartini, Widyaprada Ahli Muda BBPMP Provinsi Jawa Barat)